Newsletter

AS-China Siap Damai, Apa Kabar IHSG Hari Ini?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 December 2019 06:26
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Andrew Harnik)
Untuk perdagangan hari ini pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen. Pertama tentunya kinerja bursa saham Wall Street yang menguat pagi tadi diharapkan dapat menjadi sentimen positif yang mengerek pasar saham kawasan Benua Asia terutama Indonesia.

Kinerja bursa saham Paman Sam yang ciamik juga tak terlepas dari optimisme damai dagang yang ditebar oleh Amerika Serikat.

Kabar terbaru menunjukkan bahwa kebuntuan yang selama ini terjadi dalam negosiasi-negosiasi yang dilakukan sebelumnya sudah terurai.

Tak bisa dipungkiri bahwa kisruh dagang yang berlangsung kurang lebih dalam 17 bulan terakhir telah membuat kedua negara mengalami perlambatan pada ekonominya.

Dana Moneter Internasional (IMF) sampai memangkas tiga kali proyeksi ekonomi untuk tahun ini. IMF meramal pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan mentok di angka 3%.

Perang dagang AS-China tak hanya menyeret perekonomian kedua negara saja. Namun negara-negara lain juga ikut kena imbasnya akibat penurunan volume dagang dan juga laju investasi yang melambat.

Adanya perang dagang antara AS-China, perlambatan pertumnbuhan ekonomi hingga angka inflasi AS yang rendah membuat bank sentral AS The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 75 bps.

Perlu diketahi bersama, tanggal 15 Desember nanti adalah tanggal keramat bagi China karena jika negosiasi masih mentok maka penerapan tarif baru akan efektif berlaku. Produk China seperti handphone, laptop dan berbagai mainan adalah barang-barang yang terkena kenaikan tariff 15%.

Sementara itu sentimen yang datang dari tanah air, investor perlu mencermati kabar pelepasan 44,56% saham Bank Permata yang dimiliki oleh PT Astra Internasional.

Setelah menjadi misteri selama lebih dari setahun, PT Bank Permata Tbk (BNLI) akhirnya resmi diakuisisi Bangkok Bank. Nilai transaksi akuisisi mencapai Rp 37,43 triliun untuk 89,12%

Bangkok Bank mengumumkan hal hal tersebut hari ini dan mengumumkan bahwa Bank telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (ASII) untuk mengakuisisi total 89,12% kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk di Indonesia. Transaksi diharapkan akan selesai pada tahun 2020.

Transaksi akan dilaksanakan berdasarkan penilaian yang disepakati sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata (yang masih akan disesuaikan).

Hal ini menyiratkan bahwa berdasarkan nilai buku Permata pada 30 September 2019, harga pembelian indikatif Rp 1.498 per saham dan nilai transaksi indikatif Rp 37,43 triliun untuk 89,12% saham dan Rp 42 triliun untuk kepemilikan 100,0% saham. Pada perdagangan kemarin saham Bank Permata melesat 4,38%. (twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular