
Newsletter
AS-China Siap Damai, Apa Kabar IHSG Hari Ini?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 December 2019 06:26

Kini beralih ke Wall Street, tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat di akhir perdagangan pagi tadi waktu Indonesia.
Indeks S&P 500 berhasil menutup perdagangan dengan kenaikan 0,9% dan melenggang ke zona hijau. Indeks komposit Nasdaq juga membukukan apresiasi sebesar 0,7%. Sementara itu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 220 poin lebih tinggi, atau 0,8%.
Negosiator A.S. memiliki syarat-syarat kesepakatan yang siap untuk ditinjau oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
CNBC Internasional mengonfirmasi laporan sebelumnya yang mengatakan bahwa negosiator AS menawarkan pembatalan tarif baru untuk China dan mengurangi bea masuk yang ada pada barang-barang Tiongkok hingga 50% pada impor senilai $ 360 miliar.
Berita perdagangan terbaru datang menjelang tenggat waktu penerapan tarif baru hari Minggu. Jika kesepakatan tidak tercapai pada hari Minggu, maka bea masuk tambahan A.S. untuk produk-produk Cina secara otomatis berlaku.
Trump mengatakan melalui akun twitternya bahwa kedua belah pihak sudah sangat dekat kesepakatan besar. “Mereka (China) menginginkannya, dan begitu juga kita! " tweet Trump.
"Orang-orang sangat optimis saat ini dan risiko yang ada perlahan menghilang" kata Ilya Feygin, ahli strategi senior di WallachBeth Capital. "Sepertinya orang-orang yang skeptis telah dipaksa masuk pasar."
Pada penutupan perdagangan tadi, saham Caterpillar melonjak 1,1% sementara Micron Technology naik 2,8% pada periode yang sama
Saham-saham bank juga naik karena imbal hasil Treasury naik. Saham J.P. Morgan Chase, Bank of America dan Citigroup semuanya diperdagangkan naik 1,4%. Acuan imbal hasil Treasury 10-tahun naik menjadi 1,892% sementara suku bunga 2-tahun diperdagangkan pada 1,67%.
Dua negara ekonomi terbesar di dunia telah memberlakukan tarif barang-barang satu sama lain bernilai miliaran dolar sejak awal 2018, menghancurkan pasar keuangan dan memburuknya sentimen bisnis dan konsumen.
Tak hanya itu, perang dagang yang terjadi telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Namun di tengah ketidakpastian global tersebut, rata-rata indeks utama naik tajam di tahun ini. Tercatat indeks S&P 500 dan Dow masing-masing melonjak 25,9% dan 20%. Sementara Nasdaq naik sekitar 30%. (twg/twg)
Indeks S&P 500 berhasil menutup perdagangan dengan kenaikan 0,9% dan melenggang ke zona hijau. Indeks komposit Nasdaq juga membukukan apresiasi sebesar 0,7%. Sementara itu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 220 poin lebih tinggi, atau 0,8%.
Negosiator A.S. memiliki syarat-syarat kesepakatan yang siap untuk ditinjau oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
CNBC Internasional mengonfirmasi laporan sebelumnya yang mengatakan bahwa negosiator AS menawarkan pembatalan tarif baru untuk China dan mengurangi bea masuk yang ada pada barang-barang Tiongkok hingga 50% pada impor senilai $ 360 miliar.
Berita perdagangan terbaru datang menjelang tenggat waktu penerapan tarif baru hari Minggu. Jika kesepakatan tidak tercapai pada hari Minggu, maka bea masuk tambahan A.S. untuk produk-produk Cina secara otomatis berlaku.
Trump mengatakan melalui akun twitternya bahwa kedua belah pihak sudah sangat dekat kesepakatan besar. “Mereka (China) menginginkannya, dan begitu juga kita! " tweet Trump.
"Orang-orang sangat optimis saat ini dan risiko yang ada perlahan menghilang" kata Ilya Feygin, ahli strategi senior di WallachBeth Capital. "Sepertinya orang-orang yang skeptis telah dipaksa masuk pasar."
Pada penutupan perdagangan tadi, saham Caterpillar melonjak 1,1% sementara Micron Technology naik 2,8% pada periode yang sama
Saham-saham bank juga naik karena imbal hasil Treasury naik. Saham J.P. Morgan Chase, Bank of America dan Citigroup semuanya diperdagangkan naik 1,4%. Acuan imbal hasil Treasury 10-tahun naik menjadi 1,892% sementara suku bunga 2-tahun diperdagangkan pada 1,67%.
Dua negara ekonomi terbesar di dunia telah memberlakukan tarif barang-barang satu sama lain bernilai miliaran dolar sejak awal 2018, menghancurkan pasar keuangan dan memburuknya sentimen bisnis dan konsumen.
Tak hanya itu, perang dagang yang terjadi telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Namun di tengah ketidakpastian global tersebut, rata-rata indeks utama naik tajam di tahun ini. Tercatat indeks S&P 500 dan Dow masing-masing melonjak 25,9% dan 20%. Sementara Nasdaq naik sekitar 30%. (twg/twg)
Pages
Most Popular