
Newsletter
The Fed Tak Pangkas Suku Bunga, Saatnya Pantau AS-China Lagi
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 December 2019 06:33

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati beberapa sentimen. Pertama tentu apresiasi yang terjadi di bursa saham Paman Sam menjadi kabar yang menggembirakan. Harapannya, penguatan tiga indeks saham Wall Street akan menjangkiti bursa Asia terutama Indonesia.
Setelah The Fed tak pangkas suku bunga acuan, kini investor dapat lebih fokus ke hubungan AS-China. Tanggal penerapan tarif baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 160 miliar semakin dekat. Tinggal tiga hari lagi menuju tanggal tersebut atau tepatnya pada 15 Desember.
Kabar terbaru dari The Wall Street Journal menyebut bahwa ada upaya AS untuk menunda penerapan tarif demi memuluskan kesepakatan. Namun jika dicermati lebih lanjut, belum ada keputusan resmi terkait hal ini.
Presiden AS Donald Trump memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memutuskan apakah akan mengenakan tarif pada barang-barang konsumen Cina hanya beberapa minggu sebelum Natal.
Penasihat ekonomi dan perdagangan Gedung Putih, termasuk Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, Larry Kudlow, Peter Navarro, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang untuk membahas mengenai keputusan itu. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan tentang keputusan apa yang akan diambil.
Terakhir, Washington sedang meletakkan dasar untuk penundaan dalam tarif terbaru, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 15 Desember, tetapi keputusan akhir belum dibuat, mengutip Reuters.
Jika pemerintahan Trump tak segera bertindak, maka tarif akan secara otomatis berlaku, kata salah seorang pakar perdagangan.
"Kecuali jika USTR (Perwakilan Dagang AS) mengeluarkan pemberitahuan terkait modifikasi untuk tarif ini. Tarif itu akan mulai berlaku pada 15 Desember sesuai jadwal." kata Tami Overby, direktur senior di McLarty Associates, seorang konsultan perdagangan yang berbasis di Washington.
Larry Kudlow selaku direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, juga mengatakan Selasa malam belum ada keputusan yang dibuat.
"Kenyataannya adalah tarif 15 Desember masih di atas meja dan presiden telah mengindikasikan jika pukulan pendek yang tersisa dalam negosiasi tidak sesuai dengan keinginannya maka tarif tersebut dapat kembali ke tempatnya," kata Kudlow di konferensi Wall Street Journal.
Sebelum keputusan secara resmi dibuat dan diumumkan maka pelaku pasar masih harus fokus pada persoalan ini. (twg/twg)
Setelah The Fed tak pangkas suku bunga acuan, kini investor dapat lebih fokus ke hubungan AS-China. Tanggal penerapan tarif baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 160 miliar semakin dekat. Tinggal tiga hari lagi menuju tanggal tersebut atau tepatnya pada 15 Desember.
Kabar terbaru dari The Wall Street Journal menyebut bahwa ada upaya AS untuk menunda penerapan tarif demi memuluskan kesepakatan. Namun jika dicermati lebih lanjut, belum ada keputusan resmi terkait hal ini.
Presiden AS Donald Trump memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memutuskan apakah akan mengenakan tarif pada barang-barang konsumen Cina hanya beberapa minggu sebelum Natal.
Penasihat ekonomi dan perdagangan Gedung Putih, termasuk Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, Larry Kudlow, Peter Navarro, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang untuk membahas mengenai keputusan itu. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan tentang keputusan apa yang akan diambil.
Terakhir, Washington sedang meletakkan dasar untuk penundaan dalam tarif terbaru, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 15 Desember, tetapi keputusan akhir belum dibuat, mengutip Reuters.
Jika pemerintahan Trump tak segera bertindak, maka tarif akan secara otomatis berlaku, kata salah seorang pakar perdagangan.
"Kecuali jika USTR (Perwakilan Dagang AS) mengeluarkan pemberitahuan terkait modifikasi untuk tarif ini. Tarif itu akan mulai berlaku pada 15 Desember sesuai jadwal." kata Tami Overby, direktur senior di McLarty Associates, seorang konsultan perdagangan yang berbasis di Washington.
Larry Kudlow selaku direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, juga mengatakan Selasa malam belum ada keputusan yang dibuat.
"Kenyataannya adalah tarif 15 Desember masih di atas meja dan presiden telah mengindikasikan jika pukulan pendek yang tersisa dalam negosiasi tidak sesuai dengan keinginannya maka tarif tersebut dapat kembali ke tempatnya," kata Kudlow di konferensi Wall Street Journal.
Sebelum keputusan secara resmi dibuat dan diumumkan maka pelaku pasar masih harus fokus pada persoalan ini. (twg/twg)
Next Page
Simak Data dan Agenda Berikut
Pages
Most Popular