Newsletter

Apa Kabar Window Dressing & Kisah Desember Ceria Hari Ini?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 December 2019 06:07
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Foto: Cover Topik/Perang Dagang/Edward Ricardo
Memasuki perdagangan hari kedua pekan ini, investor perlu mencermati sederet sentimen global maupun domestik. Sentimen pertama datang dari kinerja Wall Street pada penutupan perdagangan pagi tadi. Pelemahan tiga indeks utama Wall Street sebagai kiblat pasar saham dunia tentu membawa kabar kurang mengenakkan bagi bursa Asia termasuk Indonesia pada perdagangan hari ini.

Kedua, pelaku pasar masih perlu mencermati dinamika hubungan AS dan China. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa China berharap dapat mencapai kesepakatan dagang fase-I dengan AS secepatnya.

Sampai saat ini Beijing masih kekeuh meminta AS untuk menghapus bea masuk yang dikenakan atas produk impor dari China senilai US$ 375 miliar. Tak hanya itu, Tiongkok juga meminta AS untuk membatalkan pengenaan tarif terhadap produk China lainnya seperti laptop, hand phone, baju dan mainan senilai US$ 156 miliar yang efektif berlaku 15 Desember nanti.

Sementara itu Presiden AS Donald Trump menuntut China untuk berkomitmen dalam beberapa hal seperti pembelian produk pertanian AS dengan jumlah minimal tertentu, perlindungan hak atas kekayaan intelektual, hingga persoalan devaluasi mata uang. 

Jika keinginan Trump tersebut tak terpenuhi, tak menutup kemungkinan presiden AS ke-45 itu akan meninggalkan ‘meja perundingan’ yang berakibat pada molornya kesepakatan dagang yang telah digaungkan sejak Oktober lalu. Kemungkinan ini didukung dengan rilis data ekonomi AS yang positif berupa penciptaan lapangan pekerjaan di sektor non-pertanian bulan November yang mencapai 266.000. 

Pasang-surut hubungan AS dan China masih menyimpan risiko ketidakpastian sehingga pelaku pasar perlu mengantisipasi segala kemungkinan terkait perkembangan negosiasi dagang antara kedua negara.

Ketiga, kondisi politik Negeri Paman Sam juga harus terus dipantau. Belum usai kisruh dagang AS-China yang berlangsung dalam 17 bulan terakhir, kini Trump tersandung isu pemakzulan.

Setelah ketua DPR AS Nancy Pelosi memberi lampu hijau untuk menyusun pasal pelengseran Trump, dini hari tadi sidang pemakzulan Trump digelar. Seorang pengacara dari Partai Demokrat menyebut Trump sebagai “bahaya yang jelas” karena telah menggunakan kekuasaannya untuk menghalangi investigasi.

Demokrat menduga Trump telah menyalahgunakan kekuasaan dengan memberikan bantuan militer untuk Ukraina yang menghadapi agresi militer Rusia. Harapannya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski dapat melakukan investigasi terhadap mantan wakil Presiden Joe Biden dan anaknya Hunter Biden. Seperti yang diketahui Joe Biden merupakan salah satu pesaing yang kuat dalam pemilu AS tahun depan. Panasnya kancah perpolitikan AS jelang pemilu makin memperkeruh suasana.

Beralih ke sentimen lokal, hari ini data penjualan eceran akan dirilis. Sejauh ini pertumbuhan penjualan ritel terus mencatatkan perlambatan pertumbuhan sejak bulan Mei. Terakhir penjualan ritel bulan September naik minimalis hanya 0,7% secara tahunan (yoy). Penjualan ritel bulan Oktober diprediksi tumbuh di angka 2,9% (yoy) jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumya. Jika penjualan eceran mengalami kenaikan tentu akan menjadi sentimen positif bagi bursa saham tanah air. (twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular