Newsletter

Ketika Aksi Koboi Mengemuka, Jangan Mau Jadi Sandera

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 December 2019 06:30
Trump Jual Mahal Teken Perjanjian, Wall Street Anjlok
Foto: Trump rayakan thanksgiving dengan pasukan AS di Afganistan (AP Photo/Alex Brandon)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) terbanting pada perdagangan Selasa (3/12/2019) setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bisa menunda kesepakatan dagang dengan China hingga setelah pemilihan presiden 2020 usai.

"Dalam beberapa hal, aku suka ide menunggu pemilu usai untuk meneken kesepakatan dengan China, tetapi mereka ingin kesepakatan sekarang dan kita akan lihat perjanjiannya bagus atau tidak," tutur Trump, sebagaimana dikutip CNBC International pada Selasa.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 280,23 poin (-1%) ke 27.502,81 setelah sempat merosot hingga 457,91 poin (-1,7%). Indeks Nasdaq merosot 0,55% (setelah sempat minus 1,6%) ke 8.520,64 sementara indeks S&P 500 longsor 0,66% (sempat turun hingga 1,7%) ke 3.093,2. Total dalam dua hari ini, Dow Jones kehilangan 2%.

Ian Lyngen, Kepala Rate Strategy BMO Capital Markets, menilai pernyataan tersebut bisa ditafsirkan menjadi dua. Pertama, perang dagang akan berlangsung semi-permanen hingga tahun depan. Kedua, Trump sedang memainkan taktik negosiasi.

"Akan menjadi kejutan besar jika tak ada kesepakatan. Pasar sudah bertaruh bahwa ini pasti akan terjadi. Jika tidak ada kesepakatan kecil tapi yang ada adalah gencatan senjata yang riuh, dunia belum akan berakhir," ujar Ethan Harris, Kepala Riset Ekonomi Global Bank of America Merrill Lynch, sebagaimana dikutip CNBC International.

Trump juga membuat pernyataan kontroversial dengan mengancam akan membalas Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berencana mengenakan pajak penghasilan sebesar 3% bagi perusahaan digital yang beroperasi di Prancis, termasuk Facebook dan Google.

"Begini, aku tidak sedang jatuh cinta dengan perusahaan-perusahaan ini - Facebook dan Google dan semuanya, Twitter. Namun mereka adalah perusahaan AS. Aku ingin memajaki mereka. Mereka tak boleh dipajaki Prancis," ujar Trump di London.

Gedung Putih pada Senin mengancam penerapan bea masuk hingga 100% terhadap produk sampanye, keju dan produk mewah lainnya asal Prancis senilai total US$ 2,4 miliar, jika Prancis tetap memberlakukan pajak kepada raksasa digital AS.

Trump juga mengobarkan perang dagang melawan Brasil dan Argentina dengan dalih bahwa keduanya mendevaluasi mata uangnya secara masif.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular