
Newsletter
Awas, Dolar Bakal Beringas!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 November 2019 06:04

Dari Wall Street, tiga indeks utama kembali finis di jalur hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,15%, S&P 500 menguat 0,42%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,66%. Ketiganya kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Penguatan Wall Street ditopang oleh rilis data pembacaan kedua angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang direvisi ke atas menjadi 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih baik ketimbang pembacaan pertama yaitu 1,9% dan kuartal sebelumnya yang sebesar 2%.
Revisi ke atas cukup mengejutkan, dan membuat pelaku pasar lebih optimistis menghadapi kuartal IV-2019. "Kuartal IV sepertinya lebih baik," ujar Michael Feroli, Ekonom JP Morgan yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta pun mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 dari 0,4% menjadi menjadi 1,7%. "Setelah rilis data hari ini, perkiraan untuk pertumbuhan konsumsi dan investasi berubah dari 1,7% dan -3% menjadi 2% dan -1,7%. Sementara kontribusi net ekspor ke pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) naik dari -0,2 poin persentase menjadi 0,39 poin persentase," sebut The Fed Atlanta dalam keterangan tertulis.
Akan tetapi, kenaikan Wall Street dibatasi oleh investor menahan diri jelang musim liburan di AS. Kamis pekan ini waktu setempat, AS akan memulai musim liburan dengan perayaan Thanksgiving. Sehari setelahnya akan ada event diskon besar-besaran yang akrab disebut Black Friday.
Dalam laporan lain, Kementerian Perdagangan AS menyebutkan belanja konsumen pada Oktober naik 0,3% month-on-month (MoM). Membaik dibandingkan pertumbuhan September yaitu 0,2%.
"Pertumbuhan konsumsi memang lambat, tetapi bukan berarti kolaps," tegas Tim Quinlan, Ekonom Wells Fargo Securities yang berbasis di North Carolina, seperti diberitakan Reuters.
(aji/aji)
![]() |
Penguatan Wall Street ditopang oleh rilis data pembacaan kedua angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang direvisi ke atas menjadi 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih baik ketimbang pembacaan pertama yaitu 1,9% dan kuartal sebelumnya yang sebesar 2%.
Revisi ke atas cukup mengejutkan, dan membuat pelaku pasar lebih optimistis menghadapi kuartal IV-2019. "Kuartal IV sepertinya lebih baik," ujar Michael Feroli, Ekonom JP Morgan yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta pun mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 dari 0,4% menjadi menjadi 1,7%. "Setelah rilis data hari ini, perkiraan untuk pertumbuhan konsumsi dan investasi berubah dari 1,7% dan -3% menjadi 2% dan -1,7%. Sementara kontribusi net ekspor ke pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) naik dari -0,2 poin persentase menjadi 0,39 poin persentase," sebut The Fed Atlanta dalam keterangan tertulis.
Akan tetapi, kenaikan Wall Street dibatasi oleh investor menahan diri jelang musim liburan di AS. Kamis pekan ini waktu setempat, AS akan memulai musim liburan dengan perayaan Thanksgiving. Sehari setelahnya akan ada event diskon besar-besaran yang akrab disebut Black Friday.
Dalam laporan lain, Kementerian Perdagangan AS menyebutkan belanja konsumen pada Oktober naik 0,3% month-on-month (MoM). Membaik dibandingkan pertumbuhan September yaitu 0,2%.
"Pertumbuhan konsumsi memang lambat, tetapi bukan berarti kolaps," tegas Tim Quinlan, Ekonom Wells Fargo Securities yang berbasis di North Carolina, seperti diberitakan Reuters.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular