
Semua Mata Tertuju ke Gubernur Perry, Eh (Maksudnya) BI

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama, tentu pergerakan bursa Wall Street yang bervariatif seiring belum jelasnya hubungan AS-China yang masih dipertanyakan.
Investor pun masih memburu aset pengaman harta (save haven) emas yang hingga 6:45 naik 0,15% pada level 1.476/troy ounce.
Sentimen kedua, adalah dolar AS yang cenderung menguat, dolar mulai bangkit setelah tiga hari tertekan atau mengalami technical rebound.
Sentimen ketiga, yaitu penurunan harga minyak minyak mentah (crude oil). Hingga pukul 6:48 WIB, harga minyak jenis brent di pasar spot dunia turun 2,35% menjadi USD 60,8/barrel. Sedangkan light sweet juga turun 2,96% ke USD 55,24/barrel.
Bagi rupiah, penurunan harga minyak menjadi sebuah berkah, pasalnya Indonesia adalah negara net importir minyak, yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat harga minyak turun, maka biaya importasinya menjadi lebih murah.
Sentimen keempat, efek positif dari penurunan suku bunga LPS diperkirakan masih ada di bursa saham. Indeks sektor properti dan perbankan akan kembali diuntungkan tentunya.
(yam/yam)