
Newsletter
Dolar Menggila-Wall Street Cetak Sejarah, Pasar RI Apa Kabar?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 November 2019 06:28

Meski kesepakatan dagang AS-China mengalami pasang surut pada pekan lalu, tetapi Wall Street masih tetap perkasa. Hal tersebut menunjukkan investor masih optimistis kedua negara akan menandatangani kesepakatan dagang dalam waktu dekat.
Ketiga indeks utama Wall Street mencatat penguatan, bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 menguat 0,85% ke level 3.093,08. Sementara itu Dow Jones naik 1,22% ke level 27.681,24, dan Nasdaq dalam sepekan menambah 1,06% ke level 8.475,31.
Tidak hanya itu, Indeks Nasdaq kini sudah menguat dalam enam pekan berturut-turut, S&P 500 selama lima pekan, dan Dow Jones selama tiga pekan.
"Narasi kesepakatan dagang sepertinya semakin dekat dengan apa yang disebut 'kesepakatan fase satu', melihat alur berita-berita utama belakangan ini" kata Michael Schumacher, kepala strategi suku bunga global di Wells Fargo Securities, dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.
"sepanjang tahun kita telah melihat beberapa kali perundingan bea masuk. Banyak hal terlihat bagus dan pasar (saham) bergerak naik. Kemudian seseorang berkata 'tidak, bukan itu yang kami katakan' dan pasar turun" kata Kathy Entwistle, senior vice president of wealth management di UBS.
"Kita harus menyadari bahwa itu masih terjadi. Tapi ketika anda mendapat kejelasan, akan ada lebih banyak kegembiraan di pasar dan Anda menyadari banyak peluang pasar akan naik" kata Entwistle sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain perundingan kesepakatan dagang AS-China, laporan earning emiten juga mendongkrak kinerja Wall Street. Berdasarkan data FactSet, dari 452 emiten S&P 500 yang melaporkan earning, sebanyak 74%-nya mampu lebih tinggi dari presdiksi pasar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(pap)
Ketiga indeks utama Wall Street mencatat penguatan, bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 menguat 0,85% ke level 3.093,08. Sementara itu Dow Jones naik 1,22% ke level 27.681,24, dan Nasdaq dalam sepekan menambah 1,06% ke level 8.475,31.
Tidak hanya itu, Indeks Nasdaq kini sudah menguat dalam enam pekan berturut-turut, S&P 500 selama lima pekan, dan Dow Jones selama tiga pekan.
"Narasi kesepakatan dagang sepertinya semakin dekat dengan apa yang disebut 'kesepakatan fase satu', melihat alur berita-berita utama belakangan ini" kata Michael Schumacher, kepala strategi suku bunga global di Wells Fargo Securities, dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.
"sepanjang tahun kita telah melihat beberapa kali perundingan bea masuk. Banyak hal terlihat bagus dan pasar (saham) bergerak naik. Kemudian seseorang berkata 'tidak, bukan itu yang kami katakan' dan pasar turun" kata Kathy Entwistle, senior vice president of wealth management di UBS.
"Kita harus menyadari bahwa itu masih terjadi. Tapi ketika anda mendapat kejelasan, akan ada lebih banyak kegembiraan di pasar dan Anda menyadari banyak peluang pasar akan naik" kata Entwistle sebagaimana dilansir CNBC International.
Selain perundingan kesepakatan dagang AS-China, laporan earning emiten juga mendongkrak kinerja Wall Street. Berdasarkan data FactSet, dari 452 emiten S&P 500 yang melaporkan earning, sebanyak 74%-nya mampu lebih tinggi dari presdiksi pasar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular