
Polling CNBC Indonesia
Neraca Dagang September Diramal Surplus, Tapi Wajib Waspada!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 October 2019 12:03

Hal yang menarik adalah ekspor, yang masih saja negatif. Apabila ekspor benar-benar turun lagi pada September, maka kontraksi akan terjadi selama 11 bulan beruntun.
Baca: Ekspor RI Turun 10 Bulan Beruntun, Apa yang Salah?
Apa mau dikata, performa ekspor Indonesia memang masih sangat bergantung kepada komoditas. Kala harga komoditas turun, ekspor akan ikut jeblok.
Indonesia punya dua komoditas andalan ekspor yaitu batu bara dan minyak sawit mentah (CPO). Sepanjang September, harga CPO ambrol 4,43% secara point-to-point.
Penurunan harga CPO disebabkan oleh stok yang berlimpah di Malaysia. Bersama Indonesia, Malaysia adalah negara produsen CPO terbesar di dunia.
Pada September, stok CPO Malaysia adalah 2,4 juta ton, melonjak 9,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan stok disebabkan oleh bertambahnya produksi sebesar 1,2% month-on-month (MoM) menjadi 1,84 juta ton, tertinggi sejak November tahun lalu.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Baca: Ekspor RI Turun 10 Bulan Beruntun, Apa yang Salah?
Apa mau dikata, performa ekspor Indonesia memang masih sangat bergantung kepada komoditas. Kala harga komoditas turun, ekspor akan ikut jeblok.
Indonesia punya dua komoditas andalan ekspor yaitu batu bara dan minyak sawit mentah (CPO). Sepanjang September, harga CPO ambrol 4,43% secara point-to-point.
Penurunan harga CPO disebabkan oleh stok yang berlimpah di Malaysia. Bersama Indonesia, Malaysia adalah negara produsen CPO terbesar di dunia.
Pada September, stok CPO Malaysia adalah 2,4 juta ton, melonjak 9,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan stok disebabkan oleh bertambahnya produksi sebesar 1,2% month-on-month (MoM) menjadi 1,84 juta ton, tertinggi sejak November tahun lalu.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Impor Juga Turun
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular