Newsletter

Resesi dan Perang Dagang di Depan Mata, Siapkan Payung Ya...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 October 2019 04:33
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sentimen keempat, investor juga perlu memantau perkembangan di pasar komoditas utamanya harga minyak. Pada pukul 01:48 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet amblas masing-masing 2,45% dan 2,2%.




Sepertinya harga minyak juga merespons kegalauan pasar akibat awan mendung resesi yang semakin tebal. Saat resesi terjadi, aktivitas ekonomi akan melambat dan begitu pula permintaan energi. Makanya harga minyak anjlok.

Selain itu, penurunan harga minyak juga disebabkan oleh kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan (oversupply). US Energy Information Administation mencatat stok minyak AS naik 3,1 juta barel pekan lalu. Nyaris dua kali lipat dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan kenaikan 1,6 juta barel.

Akan tetapi, penurunan harga minyak bisa menjadi sentimen positif di Indonesia. Sebab saat harga minyak turun maka biaya impornya akan lebih murah. Ini tentu menguntungkan Indonesia yang berstatus negara net importir minyak.

Saat impor minyak bisa ditekan, maka beban di neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account) akan berkurang. Dampaknya, rupiah punya fondasi yang lebih kuat.

Namun, sepertinya sulit bagi rupiah untuk menguat sebab ada sentimen keempat yaitu kecenderungan investor bakal bermain aman hari ini. Aset-aset berisiko bakal dilepas, dan arus modal akan menyemut di aset-aset aman (safe haven) seperti emas. Gambarannya sudah terlihat di mana pada pukul 01:58 WIB harga emas dunia melesat 1,37%.

  


Tidak cuma ke emas, aliran modal juga sepertinya mengarah ke aset aman lainnya yaitu obligasi pemerintah AS. Pada pukul 02:00 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 4,8 bps.

Pasti investor mencari selamat masing-masing dari guyuran 'hujan' sentimen negatif. Apabila situasi penuh dengan risiko karena ancaman resesi, perang dagang, dan sebagainya, maka wajar investor menyiapkan 'payung' dengan memburu aset-aset aman.

So, sepertinya ruang penguatan bagi IHSG dan rupiah akan sangat sempit. Kalau pasar dilanda kepanikan, seperti yang terjadi di Wall Street, bukan tidak mungkin kita akan menyaksikan koreksi yang signifikan hari ini...

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular