
Investor Harap-Harap Cemas, AS-China Masih Alot

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama akhir pekan lalu ditutup rata-rata melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,59%, indeks S&P 500 negatif 0,49%, dan Nasdaq terdepresiasi 0,80%.
Wall Street memerah setelah delegasi China setingkat deputi membatalkan kunjungan ke peternakan AS di Montana. Nicole Rolf, direktur Biro urusan nasional mengatakan para pejabat China kembali lebih awal dari yang direncanakan.
Presiden Donald Trump mengatakan Cina akan meningkatkan pembelian produk pertanian AS sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bilateral. Pembatalan tersebut dilihat oleh beberapa investor sebagai tanda bahwa kedua negara tidak dalam mendekati untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Dalam beberapa minggu terakhir, stimulus ekonomi yang dilakukan berbagai negara dengan memotong suku bunga acuannya telah membantu meredakan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan global. Pelonggaran moneter oleh Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa pekan lalu sedikit meningkatkan sentimen positif di pasar.
"Kondisi keuangan cukup positif dan rilis ekonomi baru-baru ini secara umum mengalahkan ekspektasi (sebagian karena suku bunga telah diturunkan dalam beberapa bulan terakhir)," kata Michael Shaoul, ketua dan CEO Marketfield Asset Management, dalam sebuah catatan. "Sedikit keraguan bahwa FOMC akan bereaksi terhadap kelemahan yang terus-menerus dengan menurunkan suku bunga dan mendorong ke titik-proyeksi lebih rendah."
Presiden Fed St Louis James Bullard dalam sebuah catatannya, alasan mengapa ia berpikir The Fed seharusnya melakukan pemotongan suku bunga minggu lalu. “Ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat dalam waktu dekat. Ketidakpastian kebijakan perdagangan tetap tinggi, manufaktur A.S. sudah muncul dalam resesi, dan perkiraan probabilitas resesi telah meningkat dari level rendah ke sedang, ”katanya.
BERLANJUT KE HAL 3 >>>