Newsletter

Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan Indonesia

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
06 September 2019 06:02
AS-China Rujuk Lagi, Wall Street Lari
Foto: Wall Street/Brendan McDermid | Reuters
Sementara itu, beralih ke Wall Street, tiga indeks utama kembali ditutup menguat secara signifikan seiring dengan membuncahnya optimisme perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China dan data ekonomi Negeri Paman Sam yang memuaskan.

Data pasar menunjukkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 1,41% ke level 26.728,15 poin, indeks S&P 500 melesat 1,3% menjadi 2.975,62 poin yang dipimpin oleh penguatan sektor teknologi. Sedangkan Nasdaq juga ditutup naik signifikan 1,75% ke level 8.115,38 poin.

Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 5 September. Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober.

"Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dan mengambil aksi praktik untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk negosiasi," seperti dilansir CNBC International.

Sebelum pertemuan Oktober, akan ada dialog level deputi yang dihelat pada pertengahan September. "Pertemuan pada pertengahan September akan menjadi dasar bagi perkembangan yang signifikan," sebut Juru Bicara Kantor Perwakilan Dagang AS, seperti diberitakan Reuters.

Juru bicara kantor perwakilan dagang AS juga mengkonfirmasi bahwa Lighthizer dan Mnuchin berbicara dengan Liu dan mengatakan mereka setuju untuk mengadakan diskusi dagang level deputi 'dalam beberapa minggu mendatang.'

Pengumuman itu datang setelah dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut saling mengenakan tarif tambahan pada 1 September 2019.

Negeri Paman Sam mengenakan bea masuk tambahan sebesar 15% atas produk asal China senilai US$ 125 miliar. Kemudian Negeri Tiongkok melakukan aksi retaliasi dengan memberlakukan tarif 5-10% atas produk buatan AS senilai US$ 75 miliar.

"Kita akan lihat apakah pembicaraan terjadi atau tidak. Dan apakah mereka produktif, kami skeptis. Akan tetapi pasar menyukainya," ujar Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel New York, dikutip dari Reuters.

Di lain pihak, rilis data ketenagakerjaan oleh ADP (Automatic Data Processing) menunjukkan penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian AS pada bulan Agustus tumbuh dengan laju tercepat dalam empat bulan terakhir (sejak April 2019), dipimpin oleh penguatan di sektor jasa, dilansir Trading Economics.

Sementara itu rilis PMI sektor jasa AS bulan lalu versi ISM menyentuh angka 56,4 poin, jauh lebih tinggi dari konsensus pasar yang memproyeksi di angka 54 poin. Ini merupakan level tertinggi sejak Mei 2019, di mana penguatan disokong pesanan baru yang naik ke level tertinggi sejak Februari 2019, dilansir Trading Economics.

Rilis data ekonomi yang mengalahkan ekspektasi pasar mampu meredakan kekhawatiran pelaku pasar terkait perlambatan ekonomi.

(BERLANJUT KE HALAMAN TIGA) (dwa)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular