
Hati-Hati, No-Deal Brexit Kian Nyata!

Pada perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama, tentunya kinerja Wall Street yang oke pada perdagangan kemarin. Mengingat posisi Wall Street selaku kiblat dari pasar saham dunia, patut diharapkan bahwa apresiasi yang dibukukan di sana akan menjalar ke kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Kedua, pelaku pasar patut mencermati dinamika yang mewarnai perang dagang AS-China. Sejauh ini, belum ada perkembangan baru lagi terkait perang dagang kedua negara. Namun, dalam waktu dekat situasinya akan kembali memanas.
Pasalnya, kita semakin dekat ke tanggal 1 September yang merupakan tanggal penerapan bea masuk baru oleh AS dan China terhadap produk impor dari masing-masing negara.
Sekedar mengingatkan, menjelang akhir pekan kemarin China mengumumkan bahwa pihaknya akan membebankan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 75 miliar. Pembebanan bea masuk tersebut akan mulai berlaku efektif dalam dua waktu, yakni 1 September dan 15 Desember. Bea masuk yang dikenakan China berkisar antara 5%-10%.
Lebih lanjut, China juga mengumumkan pengenaan bea masuk senilai 25% terhadap mobil asal pabrikan AS, serta bea masuk sebesar 5% atas komponen mobil, berlaku efektif pada 15 Desember. Untuk diketahui, China sebelumnya telah berhenti membebankan bea masuk tersebut pada bulan April, sebelum kini kembali mengaktifkannya.
AS pun merespons dengan mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, pihaknya akan menaikkan bea masuk bagi US$ 250 miliar produk impor asal China, dari yang saat ini sebesar 25% menjadi 30%.
Sementara itu, bea masuk bagi produk impor asal China lainnya senilai US$ 300 miliar yang akan mulai berlaku pada 1 September (ada beberapa produk yang pengenaan bea masuknya diundur hingga 15 Desember), akan dinaikkan menjadi 15% dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar 10%.
Semakin mendekati 1 September kala situasi akan semakin panas dengan sendirinya, jika ada salah satu pihak yang tak bisa menahan diri untuk berkomentar yang bisa semakin merusak suasana (biasanya sih Trump), maka pasar keuangan dunia bisa dilanda tekanan jual.
BERLANJUT KE HALAMAN 4 -> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
(ank/ank)