
Newsletter
Dari China hingga AS, Mereka Berlomba Suntikkan Stimulus
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
20 August 2019 07:00

Pada perdagangan Senin waktu setempat di New York, bursa saham AS ditutup dengan posisi menguat, melanjutkan rebound (pembalikan ke atas) yang dibukukan pada akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 249,8 poin (0,96%) ke 26.135,79 sedangkan indeks S&P 500 naik 34,97 poin (1,21%) ke 2.923,65. Di sisi lain, indeks Nasdaq bertambah 1,35% (106,82 poin) ke 8.002,81.
Saham-saham yang menjadi pendorong terutama adalah saham teknologi, yang mendapat angin positif dari keputusan Kementerian Perdagangan AS menunda sanksi bagi Huawei selama 90 hari ke depan.
Perang dagang antara AS dan China masih merupakan pendorong utama pergerakan pasar. Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah memutuskan untuk menunda beberapa tarif China terbaru hingga Desember. Trump juga menegaskan kedua pihak akan mengadakan pembicaraan bulan depan.
Kini dengan diberinya nafas lega bagi Huawei, pelaku pasar pun kian melihat bahwa tensi perang dagang bisa kembali turun karena kedua belah pihak saling memberi kesempatan untuk terus duduk bernegosiasi guna mencapai kesepakatan. Pertemuan selanjutnya dijadwalkan terjadi pada bulan depan.
Semula, Presiden AS Donald Trump melarang perusahaan asal AS bertransaksi dengan Huawei, sehingga bakal memengaruhi ratusan juta pengguna gadget tersebut di seluruh dunia karena tidak bisa lagi mendapat dukungan piranti lunak dari Google, dkk. Merespons kabar penundaan tersebut, saham Apple melejit 1,9%.
Kenaikan harga saham ini juga didorong oleh pertemuan CEO Apple Tim Cook dengan Trump di mana bos Apple tersebut menegaskan bahwa perang tarif bisa memukul perusahaan kebanggaan AS tersebut
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(ags)
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 249,8 poin (0,96%) ke 26.135,79 sedangkan indeks S&P 500 naik 34,97 poin (1,21%) ke 2.923,65. Di sisi lain, indeks Nasdaq bertambah 1,35% (106,82 poin) ke 8.002,81.
Saham-saham yang menjadi pendorong terutama adalah saham teknologi, yang mendapat angin positif dari keputusan Kementerian Perdagangan AS menunda sanksi bagi Huawei selama 90 hari ke depan.
Perang dagang antara AS dan China masih merupakan pendorong utama pergerakan pasar. Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah memutuskan untuk menunda beberapa tarif China terbaru hingga Desember. Trump juga menegaskan kedua pihak akan mengadakan pembicaraan bulan depan.
Kini dengan diberinya nafas lega bagi Huawei, pelaku pasar pun kian melihat bahwa tensi perang dagang bisa kembali turun karena kedua belah pihak saling memberi kesempatan untuk terus duduk bernegosiasi guna mencapai kesepakatan. Pertemuan selanjutnya dijadwalkan terjadi pada bulan depan.
Semula, Presiden AS Donald Trump melarang perusahaan asal AS bertransaksi dengan Huawei, sehingga bakal memengaruhi ratusan juta pengguna gadget tersebut di seluruh dunia karena tidak bisa lagi mendapat dukungan piranti lunak dari Google, dkk. Merespons kabar penundaan tersebut, saham Apple melejit 1,9%.
Kenaikan harga saham ini juga didorong oleh pertemuan CEO Apple Tim Cook dengan Trump di mana bos Apple tersebut menegaskan bahwa perang tarif bisa memukul perusahaan kebanggaan AS tersebut
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(ags)
Pages
Most Popular