
Newsletter
Kata-kata Powell Sejukkan Wall Street, Siap-siap Ngegas!
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
11 July 2019 07:00

Berikut ini sentimen yang perlu diwaspadai dan dicermati pelaku pasar:
Pertama, meskipun disikapi dingin di Eropa, 'Powell Testimony' dan pengaruhnya yang positif setelah berhasil menghijaukan pasar saham Wall Street di AS patut dijadikan patokan utama pagi ini. Besar kemungkinan pasar saham Asia termasuk Indonesia akan mengekor pergerakan pasar saham Wall Street yang sumringah ketika dibuka nanti.
Kedua, perkembangan positif dari damai dagang antara China-AS yang menyertai 'Powell Testimony' dapat menjadi obat kuat tambahan bagi potensi menguatnya pasar saham domestik dan regional pagi ini.
Ketiga, positifnya kondisi di Hong Kong terkait dengan perseteruan RUU ekstradisi yang sempat 'rusuh' dan memantik aksi protes besar-besaran sudah mampu padam sementara ini.
Kemarin, pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam menyatakan bahwa pembahasan RUU ekstradisi 'sudah mati'. Dengan pernyataan Lam tersebut, diharapkan tak ada lagi aksi protes di Hong Kong sehingga situasi di pasar saham pun menjadi lebih kondusif dan aksi beli bisa dilakukan.
Keempat, pelemahan dolar AS yang diwakili oleh Dollar Index dapat menjadi katalis tambahan di pasar keuangan Asia dan domestik karena membuat risiko valas (currency risk) investor asing akan bertambah ciut jika membeli efek keuangan berdenominasi mata uang lokal.
Faktor kelima dan terakhir adalah faktor kenaikan harga minyak mentah dunia yang diprediksi dapat mengikis sebagian kecil sentimen positif yang melanda pasar keuangan global.
Harga minyak mentah dapat berpengaruh di pasar keuangan Indonesia karena faktor tersebut sangat diperhatikan investor terkait dengan posisi Indonesia sebagai importir bersih (nett importer) minyak mentah sehingga naik-turunnya emas hitam dapat berpengaruh pada APBN, neraca dagang, dan nilai tukar rupiah di pasaran.
Berlanjut ke halaman 4 >>>>
(irv/irv)
Pertama, meskipun disikapi dingin di Eropa, 'Powell Testimony' dan pengaruhnya yang positif setelah berhasil menghijaukan pasar saham Wall Street di AS patut dijadikan patokan utama pagi ini. Besar kemungkinan pasar saham Asia termasuk Indonesia akan mengekor pergerakan pasar saham Wall Street yang sumringah ketika dibuka nanti.
Kedua, perkembangan positif dari damai dagang antara China-AS yang menyertai 'Powell Testimony' dapat menjadi obat kuat tambahan bagi potensi menguatnya pasar saham domestik dan regional pagi ini.
Ketiga, positifnya kondisi di Hong Kong terkait dengan perseteruan RUU ekstradisi yang sempat 'rusuh' dan memantik aksi protes besar-besaran sudah mampu padam sementara ini.
Kemarin, pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam menyatakan bahwa pembahasan RUU ekstradisi 'sudah mati'. Dengan pernyataan Lam tersebut, diharapkan tak ada lagi aksi protes di Hong Kong sehingga situasi di pasar saham pun menjadi lebih kondusif dan aksi beli bisa dilakukan.
Keempat, pelemahan dolar AS yang diwakili oleh Dollar Index dapat menjadi katalis tambahan di pasar keuangan Asia dan domestik karena membuat risiko valas (currency risk) investor asing akan bertambah ciut jika membeli efek keuangan berdenominasi mata uang lokal.
Faktor kelima dan terakhir adalah faktor kenaikan harga minyak mentah dunia yang diprediksi dapat mengikis sebagian kecil sentimen positif yang melanda pasar keuangan global.
Harga minyak mentah dapat berpengaruh di pasar keuangan Indonesia karena faktor tersebut sangat diperhatikan investor terkait dengan posisi Indonesia sebagai importir bersih (nett importer) minyak mentah sehingga naik-turunnya emas hitam dapat berpengaruh pada APBN, neraca dagang, dan nilai tukar rupiah di pasaran.
Berlanjut ke halaman 4 >>>>
(irv/irv)
Next Page
Peristiwa penting Kamis dan Jumat
Pages
Most Popular