Newsletter

Waspadai Koreksi Wall Street Hingga Kenaikan Harga Minyak-CPO

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
08 July 2019 06:09
Pasar SUN dan Batu Bara Turut Positif
Foto: doc.ABM Investama
Seiring dengan masuknya investor asing ke pasar saham, di pasar obligasi juga terjadi hal serupa. Nilai arus masuk bersih (nett inflow) di pasar surat berharga negara (SBN) Rp 97,81 triliun sejak awal tahun, dengan total kepemilikan Rp 991,06 triliun. 

Investor asing tampaknya masih menggemari obligasi Indonesia yang memiliki selisih (spread) terbesar dengan obligasi AS atau US Treasury, yaitu 525 bps, hanya di bawah Rusia dan Afrika Selatan. 

Ditambah kondisi pasar obligasi masih menunjukkan penguatan (yield SUN 10 tahun sudah 7,21%), maka dapat dikatakan investor asing adalah penyebab utama kenaikan harga SBN dan menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield) di pasar. 

Kondisi dunia yang masih positif karena didorong potensi penurunan suku bunga juga berdampak pada harga komoditas. 

Batu bara pekan lalu terangkat 13,14%, diikuti harga CPO 0,46%. Tetapi tidak dengan minyak mentah yang turun 1,26% dan emas 0,68%. 

Khusus untuk CPO, harga komoditas cair tersebut naik 0,46% sepanjang pekan dan sebesar 0,51% pada Jumat pekan lalu. 

Salah satu kabar baik utama di balik sumringahnya harga CPO adalah batalnya India mengenakan tarif impor pada salah satu produk turunan minyak sawit yaitu olein, dalam pembahasan APBN 2019-2020 mereka. 

Meskipun tetap mengenakan tarif impor pada produk derivatif CPO yang lain yaitu stearin sebesar 7,5%. Akan tetapi pelaku pasar sebelumnya keburu berspekulasi bahwa olein juga akan terkena aksi proteksi industri pengolahan CPO India tersebut. 

Stearin adalah produk olahan yang awalnya berupa cairan putih hasil fraksinasi CPO, tetapi langsung berubah menjadi padat putih jika berada di tengah suhu ruangan. 

Produk yang biasanya sudah melalui proses penyulingan, pengelantangan (jemur), dan penghilangan bau (refined, bleached, and deodorized, RBD), dengan produk akhir mentega, sabun, lilin, dan digunakan juga pada industri oleo kimia. 

Stearin itu adalah produk turunan dari olein, yang berwarna kuning bening serta sudah mengalami proses RBD. Biasanya olein digunakan untuk minyak goreng sawit, pengolahan makanan komersil, juga digunakan pada industri oleo kimia, pembuatan biodiesel, dan produk kosmetik. 

Di India, pengenaan impor tersebut dianggap tidak membahayakan bagi industri CPO. Ini karena India tidak banyak mengimpor CPO stearin dan justru banyak mengimpor olein.

 

Beralih pada harga minyak mentah, keputusan pemangkasan produksi minyak oleh organisasi negara pengekspor minyak yaitu OPEC ternyata belum mampu menolong harga emas hitam ke zona positif karena minimnya prospek penyerapan sebagai dampak potensi perlambatan ekonomi. 

Selain itu, perkembangan kondisi Timur Tengah yang semakin membara belum masuk ke dalam faktor penentu harga minyak pada pekan lalu. 

Padahal, pada pekan lalu, Iran mengancam Inggris yang menangkap kapal tanker negara Persia tersebut di Selat Gibraltar. Kapal itu dituduh melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Suriah. 

Faktor tambahan yang juga menahan koreksi harga minyak jatuh lebih dalam lagi pekan lalu adalah tingkat cadangan minyak AS yang berkurang. 

U.S. Energy Information Administration melaporkan bahwa dalam sepekan sejak Rabu terjadi penurunan cadangan 1,1 juta barel minyak mentah, kutip Reuters. 

Penurunan cadangan itu memberi dorongan lebih kepada harga minyak mentah dunia, meskipun masih lebih kecil daripada penurunan cadangan 5 juta barel yang dirilis American Petroleum Institute dan juga lebih kecil daripada prediksi analis.   

Di sisi lain, positifnya pasar keuangan menekan harga emas yang biasa dijadikan instrumen lindung nilai (hedging) ketika terjadi kontraksi atau kondisi negatif di pasar. 

Faktor utama lain adalah APBN India yang berdampak sebaliknya dari sentimen positif yang dialami harga CPO. 

Pemerintahan baru Modi yang diwakili Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman berencana menaikkan tarif impor emas dan perak dari 10% menjadi 12,5% guna mengurangi jumlah pembelian kedua logam itu dari luar negeri. 

Sepanjang Mei, impor emas di India memang naik dan berdampak buruk pada defisit perdagangan Negeri Anak Benua tersebut. 

Setelah rencana itu diumumkan Sitharaman, harga emas dan saham perusahaan emas jatuh karena pelaku pasar memprediksi impor emas ilegal akan semakin marak.

BERLANJUT KE HALAMAN 3 (taa/taa)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular