Newsletter

Semoga Gaduh Politik Cepat Selesai, Capek...

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 May 2019 06:22
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang positif. Semoga kegembiraan di New York bisa menyeberangi Samudera Atantik dan menular ke Asia, termasuk Indonesia. 

Kedua, investor juga perlu menyimak dinamika proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit). Setelah lumayan lama tenggelam, isu Brexit siap kembali meramaikan pasar. 

Perdana Menteri Inggris Theresa May akan segera mengajukan proposal Brexit terbaru ke parlemen. Ini akan menjadi proposal keempat, tiga lainnya kandas karena kalah voting.

Semoga Gaduh Politik Cepat Selesai, <i>Capek</i>...Reuters
 
Sebenarnya hampir tidak ada hal baru yang ditawarkan dalam proposal jilid IV ini. Mengutip BBC, rencana seputar backstop di perbatasan Republik Irlandia dan Irlandia Utara masih ada dan sama dengan proposal-proposal sebelumnya.  

Baca:
Jadi Batu Sandungan Brexit, Apa Itu Klausul 'Backstop'?

Kemudian ada soal perlindungan hak-hak tenaga kerja Inggris yang bekerja di Uni Eropa dan sebaliknya. Ini juga sudah tertuang di proposal yang pernah diajukan. 

Namun ada satu hal yang agak berbeda, yaitu May memasukkan opsi menggelar referendum ulang jika kondisi memang mengharuskan. Artinya, rakyat Inggris bisa kembali memberikan suara apakah mereka masih mau berpisah dengan Uni Eropa atau kembali ke pangkuan Brussel. 

"Saya sampaikan kepada seluruh anggota parlemen dari seluruh partai, saya sudah berkompromi. Sekarang saya meminta Anda untuk berkompromi," tegas May, mengutip Reuters. 

Proposal Brexit edisi keempat ini rencananya akan dibawa ke parlemen pada minggu pertama Juni dan harus kembali melalui proses voting. Ini yang tidak mudah, karena masih terdengar suara sumbang dari Palace of Westminster. 

"Kami tidak bisa mendukung. Sebab proposal ini hanya mengulang apa yang sudah pernah dibahas sebelumnya," kata Jeremy Corbyn, Pimpinan Partai Buruh, mengutip Reuters. 

"Ini hanya gimmick dari seorang perdana menteri yang putus asa. Dia sudah menolak berkompromi dan selama tiga tahun mengesampingkan parlemen," tambah Seema Malhotra, anggota parlemen dari Partai Buruh. 

Tidak cuma dari kubu oposisi, bahkan Partai Konservatif juga diperkirakan bakal menolak proposal ini. "Saya yakin akan semakin banyak anggota Partai Konservatif yang memilih untuk menolaknya. Sayang sekali," ujar David Jones, anggota parlemen dari Partai Konservatif. 

Menarik untuk melihat apakah dinamika Brexit kembali bisa mewarnai pasar setelah cukup lama absen. Dengan peluang No Deal Brexit (Inggris tidak mendapat kesepakatan apa-apa dari perpisahan dengan Uni Eropa) masih masih tinggi, maka ketidakpastian tetap membayangi.

(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular