
Newsletter
Dag-Dig-Dug-Der Jelang 22 Mei, Bagaimana Pasar Hari Ini?
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 May 2019 06:03

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah semakin dekatnya pengumuman hasil resmi Pemilu 2019. Komisi Pemilihan Umum (KPU) rencananya akan merilis hasil Pileg dan Pilpres pada 22 Mei.
The moment of truth sudah semakin dekat. Siapa yang bakal menjadi pemimpin dan wakil rakyat dalam 5 tahun ke depan akan menjadi terang-benderang pada Rabu mendatang.
Namun semakin dekat ke Hari H, situasi bukannya tenang tetapi malah semakin gaduh. Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menyuarakan dalam Pemilu sehingga hasilnya tidak sah. Artinya, ada delegitimasi atas keputusan KPU.
Rencana aksi massa besar-besaran pada 22 Mei pun kian santer terdengar. Bahkan kepolisian mengendus upaya teror yang akan menunggangi aksi tersebut.
Dag-dig-dug-der menuju 22 Mei ini bisa membuat pelaku pasar memilih untuk menunggu terlebih dulu. Ada kemungkinan investor menunda rencana masuk ke pasar keuangan Indonesia sebelum situasi agak tenang.
Apabila ini terjadi, maka pasar keuangan Indonesia bisa jadi bakal melanjutkan masa prihatin. Kurangnya 'darah' tentu akan membuat IHSG cs terkulai lemas.
Akan tetapi, ada sentimen kelima yang memberi harapan. Berapa koreksi IHSG pekan lalu? 6,16%. Berapa depresiasi rupiah? 0,87%.
Koreksi yang sudah dalam tersebut membuat IHSG dan rupiah berpotensi mengalami technical rebound. Valuasi IHSG dan rupiah yang sudah murah bisa memancing investor untuk kembali datang dan melakukan aksi borong. Kalau ini sampai kejadian, maka awan mendung yang menggelayuti Indonesia bisa berlalu.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
The moment of truth sudah semakin dekat. Siapa yang bakal menjadi pemimpin dan wakil rakyat dalam 5 tahun ke depan akan menjadi terang-benderang pada Rabu mendatang.
Namun semakin dekat ke Hari H, situasi bukannya tenang tetapi malah semakin gaduh. Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menyuarakan dalam Pemilu sehingga hasilnya tidak sah. Artinya, ada delegitimasi atas keputusan KPU.
Rencana aksi massa besar-besaran pada 22 Mei pun kian santer terdengar. Bahkan kepolisian mengendus upaya teror yang akan menunggangi aksi tersebut.
Dag-dig-dug-der menuju 22 Mei ini bisa membuat pelaku pasar memilih untuk menunggu terlebih dulu. Ada kemungkinan investor menunda rencana masuk ke pasar keuangan Indonesia sebelum situasi agak tenang.
Apabila ini terjadi, maka pasar keuangan Indonesia bisa jadi bakal melanjutkan masa prihatin. Kurangnya 'darah' tentu akan membuat IHSG cs terkulai lemas.
Akan tetapi, ada sentimen kelima yang memberi harapan. Berapa koreksi IHSG pekan lalu? 6,16%. Berapa depresiasi rupiah? 0,87%.
Koreksi yang sudah dalam tersebut membuat IHSG dan rupiah berpotensi mengalami technical rebound. Valuasi IHSG dan rupiah yang sudah murah bisa memancing investor untuk kembali datang dan melakukan aksi borong. Kalau ini sampai kejadian, maka awan mendung yang menggelayuti Indonesia bisa berlalu.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular