
Newsletter
Asa Damai Dagang AS-China Ternyata Masih Ada
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
17 May 2019 05:23

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang positif. Semoga ini mampu membuat pelaku pasar di Asia bergairah menyambut akhir pekan.
Sentimen kedua, investor masih harus memantau perkembangan friksi dagang AS-China. Suhu semakin panas kala AS memasukkan Huawei (perusahaan telekomunikasi asal China) ke daftar hitam. Artinya, perusahaan AS tidak boleh membeli perangkat atau komponen dari Huawei tanpa izin pemerintah.
"Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah teknologi AS digunakan oleh entitas asing yang bisa mengancam keamanan dan kepentingan luar negeri AS," sebut Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, mengutip Reuters.
Namun, ada harapan hubungan AS-China akan kembali membaik. Pasalnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa dirinya masih mengagendakan lawatan ke Beijing untuk melanjutkan dialog dagang, meski belum disebut kapan waktu pelaksanaannya.
"Harapan saya adalah kami akan pergi ke Beijing dalam waktu dekat untuk melanjutkan diskusi. Masih banyak hal yang perlu dikerjakan," katanya, dikutip dari Reuters.
Mnuchin menyebut pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He baru-baru ini di Washington cukup konstruktif. Oleh karena itu, Washington masih berkenan melanjutkan dialog dengan Negeri Tirai Bambu.
Presiden AS Donald Trump pun menegaskan bawah hubungan dengan China tidak runtuh. Trump, yang pernah tampil sebagai cameo di film Home Alone 2: Lost in New York, menyatakan bahwa persabahatannya dengan Presiden China Xi Jinping tidak terbatas.
"Jika waktunya tepat, kami akan membuat kesepakatan dengan China. Rasa hormat dan persahabatan saya dengan Presiden Xi tidak terbatas, tetapi seperti yang sudah sering saya sampaikan, (kesepakatan) ini harus baik untuk AS," demikian cuitan Trump di Twitter.
Trump pun berencana menggelar pertemuan khusus dengan Xi di sela-sela KTT G20 di Jepang bulan depan. Dia juga mendorong China untuk tetap membeli produk-produk pertanian asal AS.
Perkembangan hubungan AS-China akan sangat menentukan mood pasar. Jika nada persahabatan Washington diterima dengan baik oleh Beijing, maka asa damai dagang akan tetap terjaga. Ini tentu menjadi sentimen positif yang menggairahkan pasar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Sentimen kedua, investor masih harus memantau perkembangan friksi dagang AS-China. Suhu semakin panas kala AS memasukkan Huawei (perusahaan telekomunikasi asal China) ke daftar hitam. Artinya, perusahaan AS tidak boleh membeli perangkat atau komponen dari Huawei tanpa izin pemerintah.
"Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah teknologi AS digunakan oleh entitas asing yang bisa mengancam keamanan dan kepentingan luar negeri AS," sebut Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, mengutip Reuters.
Namun, ada harapan hubungan AS-China akan kembali membaik. Pasalnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa dirinya masih mengagendakan lawatan ke Beijing untuk melanjutkan dialog dagang, meski belum disebut kapan waktu pelaksanaannya.
"Harapan saya adalah kami akan pergi ke Beijing dalam waktu dekat untuk melanjutkan diskusi. Masih banyak hal yang perlu dikerjakan," katanya, dikutip dari Reuters.
Mnuchin menyebut pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He baru-baru ini di Washington cukup konstruktif. Oleh karena itu, Washington masih berkenan melanjutkan dialog dengan Negeri Tirai Bambu.
Presiden AS Donald Trump pun menegaskan bawah hubungan dengan China tidak runtuh. Trump, yang pernah tampil sebagai cameo di film Home Alone 2: Lost in New York, menyatakan bahwa persabahatannya dengan Presiden China Xi Jinping tidak terbatas.
"Jika waktunya tepat, kami akan membuat kesepakatan dengan China. Rasa hormat dan persahabatan saya dengan Presiden Xi tidak terbatas, tetapi seperti yang sudah sering saya sampaikan, (kesepakatan) ini harus baik untuk AS," demikian cuitan Trump di Twitter.
Trump pun berencana menggelar pertemuan khusus dengan Xi di sela-sela KTT G20 di Jepang bulan depan. Dia juga mendorong China untuk tetap membeli produk-produk pertanian asal AS.
Perkembangan hubungan AS-China akan sangat menentukan mood pasar. Jika nada persahabatan Washington diterima dengan baik oleh Beijing, maka asa damai dagang akan tetap terjaga. Ini tentu menjadi sentimen positif yang menggairahkan pasar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular