Newsletter

Wall Street Boleh Melesat, Tapi Jangan Senang Dulu....

Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 May 2019 07:32
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, ada sejumlah sentimen yang perlu diperhatikan oleh pelaku pasar. Pertama, tentu kinclongnya kinerja Wall Street. Bursa saham AS telah membuktikan bahwa dirinya mampu bangkit selepas diterpa tekanan jual yang signifikan. Diharapkan, kinerja serupa mampu ditorehkan oleh pasar keuangan negara-negara Asia.

Kedua, perkembangan perang dagang AS-China. Setelah seringkali mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap China, belakangan justru Trump nampak melunak. Kini, Trump menyebut bahwa perang dagang dengan China hanya merupakan “pertengkaran kecil” serta bersikeras bahwa negosiasi antar 2 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tersebut belum putus.

“Kami memiliki sebuah dialog yang sedang berlangsung. Itu akan terus berlanjut,” papar Trump di hadapan reporter pada hari hari Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dilansir dari Reuters.

Trump mengatakan bahwa negosiasi dengan China tersebut berlangsung dengan “sangat baik” dan menyebut bahwa hubungannya dengan Xi “luar biasa”.

Dari pihak China, nada positif juga terucap. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada hari Selasa mengatakan bahwa AS dan China telah setuju untuk terus mengusahakan dialog dagang.

“Terkait dengan bagaimana dialog dagang tersebut diusahakan, saya rasa itu tergantung kepada konsultasi lebih lanjut antar kedua belah pihak,” kata Geng, dilansir dari Reuters.

Sementara itu, salah seorang Juru Bicara Kementerian Keuangan AS mengatakan bahwa nantinya Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan merencanakan sebuah negosiasi dagang yang akan digelar di China.

Sentimen ketiga yang perlu dicermati adalah dolar AS yang sepertinya akan sulit dilawan pada hari ini. Memang, kinclongnya kinerja Wall Street kemarin dan perkembangan positif yang menyelimuti perang dagang AS-China bisa membangkitkan appetite investor untuk masuk ke instrumen berisiko dan melego dolar AS selaku safe haven.


Namun, hal ini sepertinya akan sulit terjadi lantaran indeks dolar AS sedang berada dalam posisi yang kuat. Pada pukul 06:30 WIB, indeks dolar AS membukukan penguatan sebesar 0,2%.

Dalam beberapa hari terakhir, walaupun menguat melawan mayoritas mata uang negara-negara Asia, dolar AS loyo jika disandingkan dengan yen. Maklum, yen memang lebih seksi karena sama-sama merupakan safe haven namun tidak terdampak langsung oleh perang dagang seperti AS.

Kini, perkembangan perang dagang yang positif membuat posisi dolar AS secara global menjadi kuat, sehingga akan sulit bagi rupiah dkk untuk mengalahkannya.

(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(ank/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular