
Newsletter
AS Beringas, Awas China Mulai Panas!
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
07 May 2019 04:25

Apa yang terjadi di Asia ternyata menular sampai ke seberang Samudera Atlantik. Tiga indeks utama di bursa saham New York melemah di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 0,26%, S&P 500 minus 0,44%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,48%.
Penyebabnya pun sama, ancaman Trump yang berpotensi menyulut perang dagang dengan China. Memang koreksi di Wall Street mereda setelah tersiar kabar bahwa delegasi China tetap akan menyambangi Washington untuk melanjutkan dialog dagang.
"Kami sedang dalam proses untuk memahami situasi terkini. Apa yang bisa saya sampaikan adalah delegasi China sedang mempersiapkan diri untuk berkunjung ke AS. Hal yang terpenting adalah kami berharap AS bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan kolektif yang saling menguntungkan, kesepakatan yang win-win dan saling menghargai," papar Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters.
Namun upaya China meredakan situasi tidak banyak membantu. Sebab, Trump kembali menjadi 'kompor meleduk' dengan cuitannya.
"AS sudah kehilangan selama bertahun-tahun, US$ 600-800 miliar per tahun dalam hal perdagangan. Dengan China, kami kehilangan US$ 500 miliar. Maaf, kami tidak mau melakukan itu lagi!" cuit Trump.
Risiko api perang dagang AS-China yang kembali menyala membuat saham sejumlah emiten yang mengandalkan Negeri Tirai Bambu sebagai pangsa pasar utama 'dihukum' oleh pasar. Saham Caterpillar anjlok 1,65%, Boeing amblas 1,29%, dan 3M ambrol 1,18%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Penyebabnya pun sama, ancaman Trump yang berpotensi menyulut perang dagang dengan China. Memang koreksi di Wall Street mereda setelah tersiar kabar bahwa delegasi China tetap akan menyambangi Washington untuk melanjutkan dialog dagang.
"Kami sedang dalam proses untuk memahami situasi terkini. Apa yang bisa saya sampaikan adalah delegasi China sedang mempersiapkan diri untuk berkunjung ke AS. Hal yang terpenting adalah kami berharap AS bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan kolektif yang saling menguntungkan, kesepakatan yang win-win dan saling menghargai," papar Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters.
Namun upaya China meredakan situasi tidak banyak membantu. Sebab, Trump kembali menjadi 'kompor meleduk' dengan cuitannya.
"AS sudah kehilangan selama bertahun-tahun, US$ 600-800 miliar per tahun dalam hal perdagangan. Dengan China, kami kehilangan US$ 500 miliar. Maaf, kami tidak mau melakukan itu lagi!" cuit Trump.
Risiko api perang dagang AS-China yang kembali menyala membuat saham sejumlah emiten yang mengandalkan Negeri Tirai Bambu sebagai pangsa pasar utama 'dihukum' oleh pasar. Saham Caterpillar anjlok 1,65%, Boeing amblas 1,29%, dan 3M ambrol 1,18%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular