
Newsletter
Waduh! IMF Gloomy, AS-Eropa di Ambang Perang Dagang...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 April 2019 05:50

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu menyimak sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar. Pertama tentu kabar kurang enak dari Wall Street yang melemah. Dikhawatirkan merahnya Wall Street bisa menurunkan gairah pelaku pasar di Asia.
Faktor kedua adalah respons terhadap proyeksi terbaru IMF. Memang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2019 tetap di 5,2%, tetapi bukan berarti bisa berleha-leha.
Pasalnya proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk beberapa mitra dagang utama Indonesia direvisi ke bawah. Misalnya Japang, di mana pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan 1%, melambat dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu yaitu 1,1%.
Kemudian pertumbuhan ekonomi India tahun ini diramal 7,3%. Melambat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 7,5%.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang pada 2019 diperkirakan 4,4%. Melambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,5%.
Ketika ekonomi di negara-negara tersebut kurang bergairah, tandanya ada penurunan permintaan. Kinerja ekspor Indonesia tentu akan terpengaruh, dan ini bisa merambat ke pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, kemungkinan proyeksi terbaru IMF ini akan membawa suasana murung ke pasar keuangan Indonesia (dan Asia secara keseluruhan). Sepertinya apa yang dialami Wall Street juga bisa menular ke Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Faktor kedua adalah respons terhadap proyeksi terbaru IMF. Memang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2019 tetap di 5,2%, tetapi bukan berarti bisa berleha-leha.
Pasalnya proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk beberapa mitra dagang utama Indonesia direvisi ke bawah. Misalnya Japang, di mana pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan 1%, melambat dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu yaitu 1,1%.
Kemudian pertumbuhan ekonomi India tahun ini diramal 7,3%. Melambat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 7,5%.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang pada 2019 diperkirakan 4,4%. Melambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,5%.
Ketika ekonomi di negara-negara tersebut kurang bergairah, tandanya ada penurunan permintaan. Kinerja ekspor Indonesia tentu akan terpengaruh, dan ini bisa merambat ke pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, kemungkinan proyeksi terbaru IMF ini akan membawa suasana murung ke pasar keuangan Indonesia (dan Asia secara keseluruhan). Sepertinya apa yang dialami Wall Street juga bisa menular ke Indonesia.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular