
Newsletter
Isu Resesi AS Reda, Sekarang Boleh Leha-leha?
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
27 March 2019 05:52

Dari Wall Street, sepertinya tiga indeks utama sudah pulih dari tekanan yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,55%, S&P 500 menguat 0,72%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,71%.
Pasar obligasi pemerintah AS mulai stabil, di mana yield untuk tenor 10 tahun naik tipis 0,07 bps. Yield instrumen ini sudah tidak lagi terendah sejak Desember 2017 sehingga jarak dengan tenor 3 bulan agak menyempit meski masih terjadi inversi.
"Ada tanda-tanda awal stabilisasi di pasar. Sentimen negatif yang melanda beberapa hari belakangan ini mulai mundur teratur," kata John Briggs, Head of Strategy di NatWest Market yang berbasis di Connecticut, seperti dikutip dari Reuters.
Wall Street juga terdorong oleh kenaikan harga minyak yang signifikan. Pada pukul 04:39 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 1,16% dan 2,07%.
Lesatan harga si emas hitam disebabkan oleh persepsi keketatan pasokan. Di Venezuela, ketiadaan pasokan listrik membuat pelabuhan Jose (pelabuhan ekspor utama di negara tersebut) dan empat fasilitas pengolahan minyak tidak berfungsi.
Kenaikan harga minyak membuat harga saham emiten-emiten energi melejit. Harga saham Exxon Mobil naik 1,3% sementara Chevron terangkat 1,01%.
Meski sudah ada sinyal-sinyal kebangkitan di Wall Street, terlihat investor di bursa saham New York masih sangat hati-hati. Volume perdagangan hari ini 'hanya' melibatkan 6,55 miliar unit saham, cukup jauh di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yaitu 7,66 miliar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pasar obligasi pemerintah AS mulai stabil, di mana yield untuk tenor 10 tahun naik tipis 0,07 bps. Yield instrumen ini sudah tidak lagi terendah sejak Desember 2017 sehingga jarak dengan tenor 3 bulan agak menyempit meski masih terjadi inversi.
"Ada tanda-tanda awal stabilisasi di pasar. Sentimen negatif yang melanda beberapa hari belakangan ini mulai mundur teratur," kata John Briggs, Head of Strategy di NatWest Market yang berbasis di Connecticut, seperti dikutip dari Reuters.
Wall Street juga terdorong oleh kenaikan harga minyak yang signifikan. Pada pukul 04:39 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 1,16% dan 2,07%.
Lesatan harga si emas hitam disebabkan oleh persepsi keketatan pasokan. Di Venezuela, ketiadaan pasokan listrik membuat pelabuhan Jose (pelabuhan ekspor utama di negara tersebut) dan empat fasilitas pengolahan minyak tidak berfungsi.
Kenaikan harga minyak membuat harga saham emiten-emiten energi melejit. Harga saham Exxon Mobil naik 1,3% sementara Chevron terangkat 1,01%.
Meski sudah ada sinyal-sinyal kebangkitan di Wall Street, terlihat investor di bursa saham New York masih sangat hati-hati. Volume perdagangan hari ini 'hanya' melibatkan 6,55 miliar unit saham, cukup jauh di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yaitu 7,66 miliar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular