
Newsletter
Bak Drakor, Love-Hate Relationship AS-China Aduk Emosi
Hidayat Setiaji & M Taufan Adharsyah & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 March 2019 05:57

Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan performa apik pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,43%, S&P 500 menguat 0,69%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,83%.
Emosi investor kembali diaduk-aduk karena kini ada harapan hubungan AS-China membaik lagi. Bloomberg memberitakan, seperti dikutip dari Reuters, pemerintah AS tengah menyusun pertemuan Trump dengan Presiden Xi yang rencananya digelar di resor golf Maret-a-Lago (Florida). Seorang sumber di lingkaran dalam pemerintah mengungkapkan pertemuan ini paling cepat dilaksanakan pada pertengahan Maret.
Gedung Putih memang tidak memberikan konfirmasi mengenai berita ini. Namun Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyatakan bahwa perundingan dagang dengan China telah membuahkan hasil yang memuaskan.
"Perkembangannya luar biasa. Tentu kita masih harus mendengar hal yang sama dari Presiden Xi dan Politbiro (Partai Komunis China), tetapi menurut saya, kami sedang menuju ke arah kesepakatan dagang yang bersejarah," tegas Kudlow, mengutip Reuters.
Investor di bursa saham New York juga girang karena kantor Perwakilan Dagang AS akan merilis peraturan resmi mengenai penundaan kenaikan tarif bea masuk untuk impor produk-produk asal China. Aturan tersebut akan terbit Kamis pekan ini waktu setempat.
"Kenaikan tarif bea masuk tidak lagi diperlukan karena kemajuan yang telah diraih dalam dialog sejak Desember 2018. Tarif (bea masuk) akan tetap 10% sampai ada pemberitahuan selanjutnya," sebut rencana peraturan itu, dikutip dari Reuters.
China menyambut baik penundaan kenaikan tarif bea masuk tersebut. China pun siap untuk menempuh langkah negosiasi selanjutnya.
"China dan AS akan segera mencapai kesepakatan untuk kebaikan bersama. Tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga perekonomian dunia," sebut Guo Weimin, Juru Bicara Lembaga Penasihat Negara China, dikutip dari Reuters.
Namun tidak ada yang namanya makan siang gratis. Trump mendesak China segera menghapus bea masuk bagi impor produk-produk pertanian asal AS.
"Saya sudah meminta China untuk segera menghapus bea masuk produk-produk agrikultur kami (termasuk daging sapi, daging babi, dan sebagainya), karena perundingan dagang berjalan dengan sangat baik dan saya tidak menaikkan tarif bea masuk menjadi 25% pada 1 Maret. Ini sangat penting untuk petani kami, dan saya!" cuit Trump di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Hubungan AS-China memang seperti lagu lama, benci tapi rindu. Love-hate relationship a la drama Korea (drakor) ini sepertinya akan memainkan emosi pelaku pasar, sampai akhirnya Trump dan Xi bertemu untuk mengesahkan perjanjian kesepakatan dagang.
Penguatan pada perdagangan akhir pekan membuat Wall Street berakhir variatif secara mingguan. DJIA terkoreksi tipis 0,02%, S&P 500 naik 0,4%, dan Nasdaq menguat 0,9%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Emosi investor kembali diaduk-aduk karena kini ada harapan hubungan AS-China membaik lagi. Bloomberg memberitakan, seperti dikutip dari Reuters, pemerintah AS tengah menyusun pertemuan Trump dengan Presiden Xi yang rencananya digelar di resor golf Maret-a-Lago (Florida). Seorang sumber di lingkaran dalam pemerintah mengungkapkan pertemuan ini paling cepat dilaksanakan pada pertengahan Maret.
Gedung Putih memang tidak memberikan konfirmasi mengenai berita ini. Namun Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyatakan bahwa perundingan dagang dengan China telah membuahkan hasil yang memuaskan.
"Perkembangannya luar biasa. Tentu kita masih harus mendengar hal yang sama dari Presiden Xi dan Politbiro (Partai Komunis China), tetapi menurut saya, kami sedang menuju ke arah kesepakatan dagang yang bersejarah," tegas Kudlow, mengutip Reuters.
Investor di bursa saham New York juga girang karena kantor Perwakilan Dagang AS akan merilis peraturan resmi mengenai penundaan kenaikan tarif bea masuk untuk impor produk-produk asal China. Aturan tersebut akan terbit Kamis pekan ini waktu setempat.
"Kenaikan tarif bea masuk tidak lagi diperlukan karena kemajuan yang telah diraih dalam dialog sejak Desember 2018. Tarif (bea masuk) akan tetap 10% sampai ada pemberitahuan selanjutnya," sebut rencana peraturan itu, dikutip dari Reuters.
China menyambut baik penundaan kenaikan tarif bea masuk tersebut. China pun siap untuk menempuh langkah negosiasi selanjutnya.
"China dan AS akan segera mencapai kesepakatan untuk kebaikan bersama. Tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga perekonomian dunia," sebut Guo Weimin, Juru Bicara Lembaga Penasihat Negara China, dikutip dari Reuters.
Namun tidak ada yang namanya makan siang gratis. Trump mendesak China segera menghapus bea masuk bagi impor produk-produk pertanian asal AS.
"Saya sudah meminta China untuk segera menghapus bea masuk produk-produk agrikultur kami (termasuk daging sapi, daging babi, dan sebagainya), karena perundingan dagang berjalan dengan sangat baik dan saya tidak menaikkan tarif bea masuk menjadi 25% pada 1 Maret. Ini sangat penting untuk petani kami, dan saya!" cuit Trump di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Hubungan AS-China memang seperti lagu lama, benci tapi rindu. Love-hate relationship a la drama Korea (drakor) ini sepertinya akan memainkan emosi pelaku pasar, sampai akhirnya Trump dan Xi bertemu untuk mengesahkan perjanjian kesepakatan dagang.
Penguatan pada perdagangan akhir pekan membuat Wall Street berakhir variatif secara mingguan. DJIA terkoreksi tipis 0,02%, S&P 500 naik 0,4%, dan Nasdaq menguat 0,9%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular