Newsletter

Damai Dagang AS-China Sudah di Depan Mata?

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 February 2019 06:06
Data Ekonomi AS Kurang Tokcer, Wall Street Terkoreksi
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup di jalur merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,4%, S&P 500 melemah 0,35%, dan Nasdaq Composite minus 0,39%. 

Sejumlah rilis data yang kurang memuaskan menjadi pemberat langkah bursa saham New York. Pertama adalah data penjualan barang modal buatan AS, yang turun 0,7% pada Desember 2018 secara month-to-month (MtM). Realisasi ini tidak sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan ada kenaikan 0,2%. 

Kedua adalah penjualan rumah bukan baru (existing) yang turun 1,2% menjadi 4,94 juta unit. Jumlah itu merupakan yang terendah sejak November 2015. 

Ketiga, The Fed Philadelphia melaporkan aktivitas bisnis di wilayah Mid-Atlantik boleh dibilang anjlok. Pada Februari, pembacaan awal untuk indeks aktivitas bisnis menunjukkan angka -4,1. Turun jauh dibandingkan Januari yaitu 17. Ini menjadi koreksi terparah sejak Agustus 2011. 

Rangkaian data yang kurang oke ini menjadi alasan bagi pasar untuk merealisasikan keuntungan. Maklum, DJIA sudah melesat 3,4% sejak awal Februari. Dalam periode yang sama, S&P 500 melesat 2,62% dan Nasdaq melejit 2,85%. 

"Laju pasar sudah begitu luar biasa. Kemudian ada pengumuman beberapa data yang mengecewakan dan ini menjadi pemicu untuk ambil untung," kata Paul Nolte, Portfolio Manager di Kingsview Aset Management yang berbasis di Chicago, mengutip Reuters. 

Data-data tersebut semakin memberi konfirmasi bahwa perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam adalah sesuatu yang nyata, bukan sekadar legenda. The Fed Atlanta kembali merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2018. Secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized), perkiraan pertumbuhan ekonomi Oktober-Desember 2018 diubah menjadi 1,4% dari perkiraan sebelumnya 1,5% yang dibuat pada 14 Februari. 

Berbagai 'cobaan' itu membuat investor di Wall Street gundah-gulana. Jurang koreksi pun tidak bisa dihindari lagi. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular