Newsletter

Semua Gara-gara IMF

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
23 January 2019 05:55
Proyeksi IMF Rontokkan Wall Street
Bursa Saham New York (AP Photo/Richard Drew)
Kabar tidak sedap datang dari Wall Street, di mana tiga indeks utama mengalami pelemahan signifikan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,22%, S&P 500 amblas 1,41%, dan Nasdaq Composite ambrol 1,91%. 

Seperti di Asia, bursa saham New York pun terimbas proyeksi IMF. Potensi perlambatan ekonomi global berhasil membuat pelaku pasar cemas bukan main, sehingga memilih bermain aman. Instrumen berisiko seperti saham menjadi tidak diminati, baik itu di Asia sampai AS. 

"Ada kabar kurang enak dari IMF, dan sebelumnya China. Laporan keuangan emiten yang dirilis hari ini tidak bisa menutupnya," ujar Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services yang berbasis di Indiana, seperti dikutip Reuters. 

Memang laporan keuangan emiten di Wall Street yang keluar hari ini agak mengecewakan. Johnson & Johnson sebenarnya mencatatkan laba per saham (Earnings per Srahe/EPS) US$ 1,97, lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 1,95.  

Namun untuk 2019, proyeksinya agak mengecewakan di mana EPS diramal sebesar US$ 8,5-8,65. Berada di tengah konsensus pasar yaitu US$ 8,6. 

Lalu untuk 2019, penjualan diperkirakan berada di kisaran US$ 80,4-81,2 miliar. Di bawah konsensus pasar yang memperkirakan di US$ 82,69. 

Proyeksi-proyeksi tersebut menyebabkan saham Johnson & Johnson mengalami tekanan jual. Kala penutupan pasar, saham emiten ini anjlok 1,44%. Sedangkan saham-saham teknologi berjatuhan karena pertumbuhan ekonomi China yang pada 2018 'hanya' 6,6%. Laju terlemah sejak 1990.

China adalah pasar sekaligus bagian penting dari rantai pasok (supply chain) produk-produk teknologi AS, sehingga perlambatan ekonomi di sana tentu akan sangat terasa. 

Saham IBM anjlok 1,05%, Microsoft amblas 1,88%, Intel ambrol 1,87%, Facebook jatuh 1,66%, Amazon minus 3,77%, Netflix terperosok 4,11%, Apple kandas 2,24%, dan Alphabet (induk usaha Google) berkurang 2,59%. Ini menyebabkan indeks Nasdaq turun lebih tajam dibandingkan DJIA dan S&P 500. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular