Newsletter

Sip! AS-China Gencatan Senjata, Inflasi Sepertinya 'Jinak'

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
03 December 2018 07:02
Damai Dagang, The Fed, dan Harga Minyak Lambungkan Wall Street
New York Stock Exchange (REUTERS / Brendan McDermid)
Dari Wall Street, tiga indeks saham utama di juga mampu perkasa di sepanjang pekan lalu. Bahkan, penguatannya lebih dahsyat dibandingkan bursa saham Asia. Dalam sepekan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melambung 5,16%, S&P 500 melonjak 4,85%, dan Nasdaq Composite melesat 5,64%. 

Selain aura damai dagang AS-China serta stance The Fed yang mulai dovish, penguatan Wall Street juga didorong oleh investor yang mengapresiasi kepada emiten ritel (baik toko fisik maupun online). Penyebabnya adalah peningkatan penjualan pada hari Thanksgiving alias Black Friday. Ini adalah kick-off musim belanja di Negeri Paman Sam, di mana berbagai toko memberikan diskon gila-gilaan yang membuat konsumen ikut menggila. 

Menurut US National Retail Federation, Black Friday tahun ini diperkirakan menghasilkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk total musim belanja November-Desember tahun ini diperkirakan mampu meraup transaksi US$ 720,89 miliar.  

Bagi mereka yang melewatkan Black Friday, kini ada istilah baru yaitu Cyber Monday. Orang-orang yang tidak tahan berdesak-desakan atau mengantre sampai mendirikan tenda di depan toko kini bisa berbelanja secara online, seperti di Amazon.  

Menurut lembaga riset Planalytics, akan ada 75 juta pelanggan yang akan berbelanja dalam Cyber Monday. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 7,8 miliar. 

Faktor lain yang ikut membantu penguatan bursa saham New York adalah harga minyak. Setelah anjlok, harga si emas hitam sedikit membaik.   

Sepanjang pekan lalu, harga minyak jenis brent hanya turun tipis 0,15%. Bahkan light sweet mampu naik 1,01%. 

Akibatnya, saham-saham emiten energi bangkit. Harga saham Exxon Mobil melonjak 5,31% sementara Chevron lompat 4,7%. 

"Ada tiga isu utama yang menjadi fokus investor yaitu The Fed yang mulai dovish, hubungan dagang AS-China, dan harga minyak. Ketiganya membawa berita baik sehingga mengangkat pasar. Ini mengapa kita bisa melihat penguatan," kata Charlie Ripley, Senior Market Strategist di Allianz Investment Management yang berbasis di Minneapolis, mengutip Reuters. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular