Update Polling CNBC Indonesia

Konsensus Pasar: Neraca Dagang Oktober Diramal Tekor Tipis

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2018 16:13
Membaca Prospek Transaksi Berjalan
Ilustrasi Pelabuhan (REUTERS/Darren Whiteside)
Data perdagangan Oktober akan menjadi awal untuk melihat prospek transaksi berjalan (current account) pada kuartal IV-2018. Kemungkinan transaksi berjalan akan lebih baik dibandingkan kuartal III-2018 yang mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014. 



Ada kemungkinan harga minyak tidak akan melonjak tinggi seperti kuartal III-2018. Potensi penurunan harga minyak datang dari 'pengampunan' AS terkait sanksi kepada Iran.  

Negeri Adidaya memperbolehkan delapan negara untuk tetap mengimpor minyak dari Negeri Persia selama 180 hari ke depan. Artinya pasokan minyak di pasar dunia tidak seret-seret amat. 

Kemudian Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) memperkirakan terjadi kelebihan pasokan pada 2019. OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia naik 1,29 juta barel/hari menjadi 31,54 juta barel/hari.  

Sedangkan produksi minyak tahun depan diperkirakan naik 127.000 barel/hari menjadi 32,9 juta barel/hari. Artinya ada potensi kelebihan pasokan (over supply) sebesar 1,36 juta barel/hari. 

Sentimen-sentimen tersebut membebani harga si emas hitam sehingga sulit naik signifikan. Artinya beban impor minyak Indonesia bisa berkurang sehingga tidak memberatkan transaksi berjalan. 

Dengan perbaikan transaksi berjalan, maka rupiah lebih punya alasan untuk stabil bahkan cenderung menguat. Dalam sebulan terakhir, rupiah mampu menguat 2,24% di hadapan dolar AS. Semoga tren ini bisa berlanjut hingga akhir tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular