
Newsletter
Trump Ingin Dialog dengan China, Tapi Ada 'Pistol' di Meja
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 October 2018 05:54

Dari Wall Street, tiga indeks utama berhasil membalas dendam dengan membukukan penguatan signifikan. Kemarin, Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite ditutup melemah cukup dalam.
Namun hari hari semuanya berbalik. DJIA ditutup naik tinggi 1,77%, S&P 500 melesat 1,57%, dan Nasdaq lompat 1,43%.
Saham-saham semikonduktor menjadi primadona investor. Intel melesat 5,2%, Nvidia meroket 9,36%, dan KLA-Tencor melejit 7,6%.
Lonjakan saham-saham ini didorong oleh Nvidia, yang mendapat angin segar dari rekomendasi JPMorgan. Dalam catatannya kepada investor, JPM menyatakan Ndivia adalah pemimpin pasar di bidang silikon dan punya masa depan cerah seiring perkembangan pusat data, video game, dan sebagainya.
Dari 37 analis, 26 di antaranya merekomendasikan 'beli' sementara sisanya 'tahan'. Tidak ada yang menyarankan 'jual' untuk saham Nvidia.
Selain itu, kebangkitan Wall Street juga didorong oleh harga aset yang sudah murah. Sejak awal Oktober, DJIA sudah anjlok 5,99%, S&P 500 ambrol 7,92%, dan Nasdaq rontok 10,72%.
"Ada tekanan berat selama Oktober sehingga ada masanya untuk pemulihan. Anda mungkin melihat investor berkata, 'saatnya beli saham'," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services yang berbasis di Indiana, seperti dikutip dari Reuters.
Laporan keuangan juga masih bisa menjadi stimulus buat Wall Street. Sudah lebih dari separuh emiten di S&P 500 yang melaporkan kinerja kuartal III-2018, dan rata-rata membukukan laba bersih 25,3%.
"Laporan keuangan sebagian besar oke. Mungkin ada beberapa yang di bawah target, dan itu melanda perusahaan-perusahaan besar. Namun secara keseluruhan masih bagus," tutur Rick Mackler Partner di Cherry Lane Investments yang berbasis di New Jersey, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Namun hari hari semuanya berbalik. DJIA ditutup naik tinggi 1,77%, S&P 500 melesat 1,57%, dan Nasdaq lompat 1,43%.
Saham-saham semikonduktor menjadi primadona investor. Intel melesat 5,2%, Nvidia meroket 9,36%, dan KLA-Tencor melejit 7,6%.
Lonjakan saham-saham ini didorong oleh Nvidia, yang mendapat angin segar dari rekomendasi JPMorgan. Dalam catatannya kepada investor, JPM menyatakan Ndivia adalah pemimpin pasar di bidang silikon dan punya masa depan cerah seiring perkembangan pusat data, video game, dan sebagainya.
Dari 37 analis, 26 di antaranya merekomendasikan 'beli' sementara sisanya 'tahan'. Tidak ada yang menyarankan 'jual' untuk saham Nvidia.
Selain itu, kebangkitan Wall Street juga didorong oleh harga aset yang sudah murah. Sejak awal Oktober, DJIA sudah anjlok 5,99%, S&P 500 ambrol 7,92%, dan Nasdaq rontok 10,72%.
"Ada tekanan berat selama Oktober sehingga ada masanya untuk pemulihan. Anda mungkin melihat investor berkata, 'saatnya beli saham'," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services yang berbasis di Indiana, seperti dikutip dari Reuters.
Laporan keuangan juga masih bisa menjadi stimulus buat Wall Street. Sudah lebih dari separuh emiten di S&P 500 yang melaporkan kinerja kuartal III-2018, dan rata-rata membukukan laba bersih 25,3%.
"Laporan keuangan sebagian besar oke. Mungkin ada beberapa yang di bawah target, dan itu melanda perusahaan-perusahaan besar. Namun secara keseluruhan masih bagus," tutur Rick Mackler Partner di Cherry Lane Investments yang berbasis di New Jersey, mengutip Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular