Newsletter

Investor Sudah Moved On dari Perang Dagang?

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 September 2018 06:14
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang oke. Diharapkan performa Wall Street bisa menular ke bursa saham Asia, termasuk Indonesia. 

Sentimen kedua adalah perang dagang AS vs China. Walau baranya sudah mendingin, tetapi pelaku pasar sebaiknya jangan menganggap remeh. Sebab sejauh ini belum ada jaminan pasti kedua negara akan berdamai.

Bumbu-bumbu ketegangan juga masih ada. Kemarin, Ma Yun alias Jack Ma (pendiri raksasa ritel Alibaba) menyatakan bahwa perusahaannya tidak lagi memiliki niatan untuk membawa 1 juta lapangan pekerjaan ke AS. Hal ini menyusul berkecamuknya perang dagang Washington-Beijing. 

"Janji yang kita buat berdasarkan premis hubungan AS-China yang bersahabat serta hubungan dagang yang rasional. Premis itu tidak lagi eksis pada hari ini, sehingga janji kita tidak bisa dipenuhi," tegas Ma, dikutip dari kantor berita Xinhua. 

Kemudian, Menteri Perdagangan China juga menyatakan bahwa negaranya berharap AS memperbaiki perilakunya. Padahal selama ini justru AS yang selalu menuduh China melakukan kecurangan dalam berbisnis. Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow malah sempat menyebutkan bahwa reformasi ekonomi China beranjak ke arah yang keliru. 

Kedua pihak yang sama-sama keras kepala ini tampaknya mengindikasikan bahwa kisruh dagang akan memakan waktu lebih panjang hingga benar-benar selesai. Selama itu pula pelaku pasar harus tetap waspada. 

Sentimen ketiga adalah harga minyak, yang terkoreksi setelah menguat 3 hari beruntun. Salah satu faktor yang membuat harga si emas hitam mundur teratur adalah pernyataan Presiden Trump. 

"Kami melindungi negara-negara Timur Tengah, mereka tidak akan aman selama ini tanpa kami. Namun mereka terus mendorong harga minyak untuk naik! Kami akan mengingat ini. OPEC (Organisasi Negara-negara Ekspor Minyak) harus menurunkan harga sekarang!" tegas Trump melalui cuitan di Twitter. 

Sebelumnya, seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada rencana darurat dari OPEC untuk menambal pasokan Iran dan Venezuela. Akhir pekan ini menteri energi negara-negara OPEC dan produsen non-OPEC dijadwalkan bertemu untuk mendiskusikan kepatuhan terhadap pemangkasan produksi. 

Sejumlah negara-negara produsen minyak itu dikabarkan masih akan mendiskusikan lebih lanjut bagaimana pembagian porsi peningkatan produksi sesuai dengan kerangka kuota masing-masing. Namun belum ada langkah yang tergesa-gesa dari OPEC. 

Saat harga minyak melemah, tentunya akan menyuntikkan energi negatif bagi saham-saham emiten migas dan pertambangan. Dikhawatirkan sentimen negatif ini akan menjadi pemberat bagi IHSG secara keseluruhan. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular