
Newsletter
Investor Sudah Moved On dari Perang Dagang?
Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 September 2018 06:14

Dari Wall Street, tiga indeks utama mampu membukukan penguatan. Dow Jones Indusrial Average (DJIA) naik 0,99%, S&P 500 bertambah 0,78%, dan Nasdaq Composite melesat 1,05%.
Bahkan DJIA dan S&P 500 menyentuh titik tertinggi sepanjang masa. Sepertinya investor di bursa saham New York sudah moved on dari isu perang dagang AS vs China.
Bintang di Wall Street tetap saham-saham teknologi, yang membuat Nasdaq menguat di kisaran 1%. Saham Intel melejit 2,28%, Microsoft lompat 1,67%, Facebook tedongrak 1,82%, Apple naik 0,76%, Amazon menguat 0,93%, Google melesat 1,47%, dan Twitter melonjak 1,12%.
Sedangkan yang menjadi pemberat Wall Street adalah saham-saham perusahaan pertahanan. Northrop Grumman anjlok 3,47%, Lochheed Martin turun 1,82%, dan Raytheon jauh 2,12%.
Penyebabnya adalah perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea yang semakin terasa. Tidak ada konflik berarti menurunkan laba perusahaan pembuat senjata dan investor tidak suka itu, seperti saat Tony Stark memutuskan Stark Industries tidak lagi membuat senjata.
Euforia memang tengah melanda Wall Street. Namun perlu diingat bahwa tantangan ke depan masih berat sehingga investor perlu berhati-hati.
"Pasar saham seperti orang yang mabuk di puncak gunung. Orang ini bergoyang-goyang, dan namanya orang mabuk pasti akan jatuh. Kita hanya tidak tahu kapan dia jatuh dan seberapa parah," tutur Bernard Baumohl, Chief Global Economist di Economic Outlook Group yang berbasis di New Jersey, seperti dikutip Reuters.
(aji/aji)
Bahkan DJIA dan S&P 500 menyentuh titik tertinggi sepanjang masa. Sepertinya investor di bursa saham New York sudah moved on dari isu perang dagang AS vs China.
Bintang di Wall Street tetap saham-saham teknologi, yang membuat Nasdaq menguat di kisaran 1%. Saham Intel melejit 2,28%, Microsoft lompat 1,67%, Facebook tedongrak 1,82%, Apple naik 0,76%, Amazon menguat 0,93%, Google melesat 1,47%, dan Twitter melonjak 1,12%.
Sedangkan yang menjadi pemberat Wall Street adalah saham-saham perusahaan pertahanan. Northrop Grumman anjlok 3,47%, Lochheed Martin turun 1,82%, dan Raytheon jauh 2,12%.
Penyebabnya adalah perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea yang semakin terasa. Tidak ada konflik berarti menurunkan laba perusahaan pembuat senjata dan investor tidak suka itu, seperti saat Tony Stark memutuskan Stark Industries tidak lagi membuat senjata.
Euforia memang tengah melanda Wall Street. Namun perlu diingat bahwa tantangan ke depan masih berat sehingga investor perlu berhati-hati.
"Pasar saham seperti orang yang mabuk di puncak gunung. Orang ini bergoyang-goyang, dan namanya orang mabuk pasti akan jatuh. Kita hanya tidak tahu kapan dia jatuh dan seberapa parah," tutur Bernard Baumohl, Chief Global Economist di Economic Outlook Group yang berbasis di New Jersey, seperti dikutip Reuters.
(aji/aji)
Pages
Most Popular