Newsletter

Hati-hati, Dolar AS Bisa Bangkit dari Kubur

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 July 2018 05:54
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah faktor. Dari dalam negeri, ada sentimen positif yaitu rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni yang sebesar 128,1. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 125,1. Nilai IKK pada Juni merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. 

IKK sempat melambat pada awal 2018, Namun sejak memasuki April, IKK mulai menanjak hingga menyentuh puncaknya pada bulan lalu.  

Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK Juni 2018 mampu tumbuh 2,4%, jauh lebih baik dari capaian Juni 2017 yang malah terkoreksi 2,78%. Namun, secara tahunan, pertumbuhan Juni 2018 yang sebesar 4,66% YoY masih lebih rendah dari Juni 2017 yaitu 7,18% YoY. 

Hal itu nampaknya disebabkan oleh rendahnya IKK pada 21016. Pada pertengahan 2016, pemerintah menaikkan tarif listrik rata-rata 0,81% sehingga sedikit banyak mempengaruhi konsumsi masyarakat. 

Namun secara umum, data IKK Juni 2018 bisa dibilang positif. Data ini semakin memperkuat asumsi bahwa konsumsi masyarakat sudah pulih. Sebelumnya, asumsi ini juga terlihat dengan tingginya impor barang konsumsi serta laju inflasi selama Ramadan-Idul Fitri yang lebih cepat dari konsensus pasar. 

Data IKK bisa menjadi dorongan bagi saham-saham sektor konsumsi. Tidak hanya itu, saham-saham sektor lainnya pun akan ikut terdorong seperti manufaktur sampai jasa keuangan. Bila saham-saham ini positif, maka diharapkan bisa berdampak kepada IHSG secara keseluruhan. 

Faktor positif lainnya adalah harga minyak yang bergerak naik. Kenaikan harga si emas hitam dipicu oleh kekhawatiran penurunan pasokan dari sejumlah negara. 

Iran tengah di ambang sanksi ekonomi dari AS, yang diperkirakan jatuh pada November mendatang. AS pun meminta negara-negara lain untuk menghentikan pembelian minyak dari Negeri Persia. 

Menurut catatan Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC), ekspor minyak mentah Iran adalah 2,12 juta barel/hari. Sementara ekspor produk hasil minyak adalah 992.500 barel/hari.  

Bila pasokan dari Iran terputus, maka potensi di atas menjadi hilang sehingga pasokan global akan berkurang. Penurunan pasokan tentu mengakibatkan kenaikan harga.  

Tidak hanya di Iran, penurunan pasokan juga terjadi di Kanada karena fasilitas milik Syncrude yang sedang tidak berproduksi. Akibatnya, pasokan minyak ke penyimpanan milik AS di Cushing (Oklahoma) turun sekitar 360.000 barel/hari. Fasilitas ini diperkirakan bisa kembali beroperasi pada Juli, meski belum mencapai kapasitas penuh.  

Kenaikan harga minyak bisa berdampak positif terhadap IHSG. Biasanya emiten migas dan pertambangan lebih diapresiasi investor kala harga minyak sedang naik. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular