
Newsletter
Risk Appetite Masih Tinggi, Bisakah IHSG Naik Lagi?
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
05 June 2018 05:31

Dari Wall Street, tiga indeks utama melanjutkan penguatan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,72%, S&P 500 menguat 0,45%, dan Nasdaq bertambah 0,69%.
Saham-saham teknologi menjadi pendorong penguatan di Wall Street. Saham Apple naik 0,83% sementara Microsoft menguat 0,87%.
Apple memperkenalkan sistem operasi terbarunya yaitu iOS 12 dan sepertinya mendapat sambutan baik. Konfirmasi Microsoft yang akan mengakuisisi GitHub senilai US$ 7,5 miliar (Rp 104,04 triliun) juga mendapat respons positif dari pelaku pasar.
Kemudian, faktor lain yang mendorong laju Wall Street adalah rilis data pemesanan produk manufaktur yang pada April turun 0,8% MtM. Jauh memburuk dibandingkan Maret yang naik 1,7%. Data April juga lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan penurunan 0,5%.
Penyebab penurunan ini adalah pemesanan untuk alat-alat transportasi dan mesin. Pemesanan alat transportasi turun 6% sementara untuk mesin turun 0,7%.
Pelaku industri mengeluhkan kebijakan Presiden Trump yang mengenakan bea masuk untuk baja yang membuat harga bahan baku semakin mahal. Kebijakan ini seolah menutup pemotongan tarif pajak penghasilan badan dari 35% menjadi 21%.
Kemudian harga minyak masih melanjutkan penurunan yang cukup signfikan, di atas 1%. Harga si emas hitam terseret ke zona negatif karena kenaikan produksi AS dan kemungkinan melimpahnya pasokan.
Kombinasi antara penurunan pemesanan produk manufaktur dan harga minyak membuat pasar memperkirakan tekanan inflasi tidak akan terlalu besar. Akibatnya, kemungkinan The Federal Reserve/The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan seperti rencana awal yaitu tiga kali sepanjang 2018. Untuk saat ini, sepertinya kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan dosis kenaikan suku bunga menjadi empat kali agak mereda.
(aji/aji)
Saham-saham teknologi menjadi pendorong penguatan di Wall Street. Saham Apple naik 0,83% sementara Microsoft menguat 0,87%.
Apple memperkenalkan sistem operasi terbarunya yaitu iOS 12 dan sepertinya mendapat sambutan baik. Konfirmasi Microsoft yang akan mengakuisisi GitHub senilai US$ 7,5 miliar (Rp 104,04 triliun) juga mendapat respons positif dari pelaku pasar.
Kemudian, faktor lain yang mendorong laju Wall Street adalah rilis data pemesanan produk manufaktur yang pada April turun 0,8% MtM. Jauh memburuk dibandingkan Maret yang naik 1,7%. Data April juga lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan penurunan 0,5%.
Penyebab penurunan ini adalah pemesanan untuk alat-alat transportasi dan mesin. Pemesanan alat transportasi turun 6% sementara untuk mesin turun 0,7%.
Pelaku industri mengeluhkan kebijakan Presiden Trump yang mengenakan bea masuk untuk baja yang membuat harga bahan baku semakin mahal. Kebijakan ini seolah menutup pemotongan tarif pajak penghasilan badan dari 35% menjadi 21%.
Kemudian harga minyak masih melanjutkan penurunan yang cukup signfikan, di atas 1%. Harga si emas hitam terseret ke zona negatif karena kenaikan produksi AS dan kemungkinan melimpahnya pasokan.
Kombinasi antara penurunan pemesanan produk manufaktur dan harga minyak membuat pasar memperkirakan tekanan inflasi tidak akan terlalu besar. Akibatnya, kemungkinan The Federal Reserve/The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan seperti rencana awal yaitu tiga kali sepanjang 2018. Untuk saat ini, sepertinya kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan dosis kenaikan suku bunga menjadi empat kali agak mereda.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular