Newsletter

Cermati Data Inflasi, Waspadai Pembalikan Modal

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 June 2018 05:58
Naik-Turun, Wall Street Variatif Sepanjang Pekan Lalu
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dari Wall Street, tiga indeks utama menguat signifikan pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,9%, S&P 500 bertambah 1,08%, dan Nasdaq surplus 1,51%.  

Secara mingguan, kinerja Wall Street lebih variatif. DJIA melemah 0,48%, S&P 500 naik 0,48%, dan Nasdaq meroket 1,62%. 

Seperti halnya Indonesia, Wall Street juga menjalani pekan yang relatif pendek karena ada hari libur peringatan Memorial Day pada awal pekan. Wall Street sempat jatuh pada perdagangan awal pekan lalu, karena kisruh politik Italia. 

Tidak hanya itu, sentimen perang dagang AS vs China juga menjadi beban. AS akan tetap melaporkan China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tuduhan pencurian ide dan teknologi. Duta Besar AS untuk WTO Dennis Shea mengatakan bahwa transfer teknologi secara paksa seringkali terjadi kala perusahaan asing mencoba untuk berinvestasi di China, terutama ketika bermitra dengan perusahaan milik atau yang dikendalikan oleh negara. 

"Ini bukan hukum. China melalui regulasinya menghalalkan pemaksaan ini," tegas Shea, seperti dikutip dari Reuters.

Perkembangan ini membuat isu perang dagang kembali mengemuka. Padahal, AS dan China sedang dalam proses negosiasi perdagangan untuk menyelesaikan friksi perdagangan di antara mereka. 

Namun koreksi ini tidak berlanjut karena Wall Street justru mencatatkan kinerja memuaskan. Penyebabnya adalah menurunnya tensi politik Italia.  

Kemudian, AS dan Korea Utara juga semakin dekat untuk mengadakan pertemuan pada 12 Juni di Singapura, yang awalnya sempat terancam batal. Sepertinya perdamaian di Semenanjung Korea sudah semakin dekat dan membuat satu risiko besar sebentar lagi sirna. 

Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Kim Yong Chol (Wakil Ketua Partai Buruh Korea Utara) di Gedung Putih pada akhir pekan lalu. Ini merupakan kunjungan pertama pejabat Korea Utara ke Gedung Putih dalam 18 tahun terakhir. 

"Pertemuan yang baik, ini merupakan awal yang sangat bagus. Kami tidak akan menandatangani sesuatu pada 12 Juni, tetapi kami akan memulai sebuah proses. Saya katakan kepada mereka 'santai saja, kita bisa lakukan ini dengan cepat atau lambat'," papar Trump, yang menyebut Kim Yong Chol dengan sebutan orang terkuat nomor dua di Korea Utara. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular