Newsletter

Suka Tidak Suka, Trump Masih Jadi Market Mover Dunia

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 April 2018 06:28
Wall Street Jatuh Terkepung Sentimen Negatif
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Seiring dengan meroketnya imbal hasil obligasi Negeri Paman Sam, Wall Street pun bergerak ke zona merah pada akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones turun 202,09 poin atau 0,82% ke 24.462,8, sedangkan S&P 500 terkoreksi 22,98 poin atau 0,85% jadi 2.670,15. Adapun Nasdaq Composite anjlok 91,93 poin atau 1,27% ke 7.146,13.

Lesunya Wall Street diwarnai oleh amblasnya saham Apple hingga 4,1%, pasca Morgan Stanley merilis riset yang menyebutkan penjualan iPhone pada kuartal-II tahun ini akan mengecewakan Wall Street.

Sepanjang pekan ini, investor global masih mencermati kinerja keuangan perusahaan multinasional yang tercatat di bursa saham AS, untuk mengukur outlook ekonomi dunia. Pekan ini, Facebook, Amazon, dan Google dijadwalkan merilis kinerja keuangannya.

Konsumsi ponsel pintar dunia diperkirakan melemah setelah Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSM) memangkas proyeksi pendapatannya. TSM adalah produsen semikonduktor terbesar di dunia untuk produk ponsel pintar.

Dari sisi perdagangan, kebijakan Trump tidak banyak membantu menenangkan pasar. Kementerian Keuangan AS justru sedang mempertimbangkan penggunaan undang-undang darurat (emergency law) untuk membatasi investasi asal China di sektor teknologi yang sensitif di AS. Hal ini diungkapkan oleh Heath Tarbert, salah seorang pegawai di kementerian tersebut.

Serupa dengan pengenaan bea masuk bagi senilai US$60 miliar barang impor asal China yang diumumkan pada 22 Maret lalu, langkah ini dimaksudkan AS untuk menghukum Negeri Tirai Bambu atas praktek bisnisnya yang dituding melanggar hak kekayaan intelektual dari korporasi asal Negeri Paman Sam.

Investor masih mencermati sedalam apa efek perang dagang terhadap perekonomian dunia, setelah AS dan China saling menghadang ekspor masing-masing dengan kenaikan tarif. Terakhir, AS melarang perusahaan-perusahaan AS memasok suku cadang ke ZTE selama 7 tahun karena ZTE berniaga dengan Iran.

"Jika investor tidak tahu mereka akan berdagang berdasarkan ketentuan apa, ketika mereka tidak tahu bagaimana mengorganisasikan rantai pasokan, mereka akan menahan investasi," tutur Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, sebagaimana dikutip Reuters, mengomentari efek perang dagang.

Kekhawatiran investor juga berpeluang bertambah jelang pertemuan Trump dengan pemimpin negara Prancis dan Jerman untuk membahas serangan gabungan terhadap Suriah baru-baru ini dan kemungkinan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran menyusul makin kuatnya pengaruh negara tersebut di Timur Tengah.

Jika retorika hawkish (agresif dan lebih mengedepankan aksi fisik) mengemuka dari para pemimpin negara tersebut jelang pertemuan, nyali para investor global dipastikan menciut sehingga memilih menahan aksi belinya di pasar.

Namun terlepas dari tekanan psikologi yang berpeluang menyerang pelaku pasar dunia, sentimen positif datang dari Asia setelah Korea Utara setuju menutup situs pengembangan nuklirnya, dan menghentikan uji coba nuklir maupun penembakan rudal balistik antar benua (ICBM). Kabar baik ini memangkas premi risiko regional, sehingga bisa mendorong investor lebih percaya diri untuk melakukan aksi beli saham di Kawasan.

Pidato Presiden European Cental Bank (ECB) Mario Draghi juga berpeluang memberi angin sejuk ke pasar dengan mempertahankan rencana bank sentral Uni Eropa tersebut untuk secara bertahap menanggalkan kebijakan stimulus moneternya yang agresif. ECB diestimasikan mengurangi program pembelian kembali obligasi senilai €2,55 triliun akhir tahun ini.

Beberapa ekonom telah menurunkan ekspektasi mereka terkait kenaikan suku bunga ECB setelah data ekonomi belum terlalu kuat, dan memperkirakan kenaikan baru akan terjadi pada semester kedua 2019. Bank of England juga diperkirakan menunda kenaikan suku bunganya dari target Mei setelah inflasi triwulan pertama melemah lebih cepat dari ekspektasi. (ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular