Newsletter

Bara Suriah Sampai Godaan Ambil Untung Jadi Risiko IHSG

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
12 April 2018 05:42
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Berikut Ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Untuk perdagangan hari ini, koreksi Wall Street akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Biasanya pelemahan atau penguatan Wall Street akan memberi warna pada bursa Asia, termasuk Indonesia. 

Perkembangan perang dagang AS vs China juga masih perlu dicermati. Meski Presiden Xi memberi angin segar, tetapi saga perang dagang masih jauh dari selesai. 

Shrikant Bhat, Analis Citi, menilai pidato Xi memang merupakan perkembangan positif. Namun kecil kemungkinan dapat langsung menyelesaikan masalah. 

"Akan butuh waktu cukup lama sampai negosiasi dilangsungkan. Hal ini bukan merupakan perbaikan yang memakan waktu singkat, bahkan butuh 3-6 bulan hingga permasalahan perang dagang ini dapat diselesaikan," jelas Bhat kepada CNBC. 

Pembacaan bahwa The Fed akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga juga akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan sepanjang tahun ini.  

Artinya, selisih (spread) suku bunga dengan AS akan semakin sempit dan berinvestasi di Negeri Adidaya menjadi menarik. Ini akan memicu arus modal keluar dan menekan IHSG. 

Kemudian, penguatan IHSG yang telah terjadi selama tiga hari beruntun berpotensi mengundang hasrat investor untuk melakukan ambil untung. Apalagi secara year-to-date (YtD) kini IHSG sudah berbalik positif, meski masih tipis di 0,08%. Tetap ada keuntungan yang menggoda untuk dicairkan. 

Perkembangan di Suriah juga bisa menjadi pemberat IHSG. Bila eskalasi memuncak sampai ke pertikaian bersenjata, maka akan membuat investor panik dan meninggalkan instrumen berisiko di negara-negara berkembang. 

Namun di sisi lain, memanasnya situasi di Suriah menyebabkan harga minyak naik dan itu menjadi sentimen positif bagi IHSG. Saham emiten migas dan pertambangan berpotensi naik kala harga si emas hitam bergerak ke atas. 

Saat ini, harga minyak masih melanjutkan kenaikannya walau tidak setinggi kemarin. Dinamika di Suriah bisa mendorong AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran, yang juga merupakan pendukung pemerintahan al-Assad. Artinya, sanksi terhadap Iran bisa kembali diterapkan sehingga memukul industri minyak di Negeri Persia. 

Meski demikian, masih ada risiko koreksi harga minyak karena pasokan dari AS yang berlimpah. US Energy Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak AS naik 3,3 juta barel dalam sepekan hingga tanggal 6 April. Capaian itu jauh melampaui ekspektasi analis yang memprediksi penurunan sebesar 189.000 barel. 

Hal lain yang bisa membantu IHSG adalah aksi emiten. Hari ini sejumlah emiten diagendakan menggelar RUPS Tahunan. Kabar baik dari sana, misalnya dividen, diharapkan bisa mendorong gairah pelaku pasar. (aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular