
Newsletter
Saga Perang Dagang Belum Usai, Pantau Pidato Presiden China
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
10 April 2018 05:35

Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan kenaikan meski tidak sebesar akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average naik 0,19%, S&P 500 menguat 0,33%, dan Nasdaq bertambah 0,51%.
Lawrence 'Larry' Kudlow lagi-lagi memainkan peran penting. Sang Penasihat Ekonomi Gedung Putih ini mengatakan Presiden AS Donald Trump membuka opsi untuk membentuk koalisi internasional dalam rangka mengatasi masalah perdagangan dengan China.
"Presiden terbuka untuk itu. Beliau tidak mencari dukungan, tetapi terbuka untuk itu," kata Kudlow menjawab pertanyaan apakah Trump akan meminta bantuan kepada negara lain, seperti dikutip dari CNBC.
Namun, saga perang dagang belum bisa disebut selesai. Kini pelaku pasar menantikan pidato Presiden China X Jinping di Boao Forum pada hari ini.
Jika Xi memberi nada lunak soal perang dagang, maka masih ada harapan dan menjadi sentimen positif. Namun bila Xi ikut panas, maka bisa membuat pelaku pasar semakin grogi. Dunia menunggu respons dari sang presiden seumur hidup.
Sementara faktor yang menyebabkan laju Wall Street hari ini agak tertahan adalah penggeledahan Biro Investigasi Federal (FBI) di kantor pengacara Trump atas petunjuk dari Special Counsel, Robert Mueller. Hal yang tengah diselidiki adalah ketelibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 yang dimenangkan oleh Trump.
Penggeledahan ini berpotensi untuk memperpanjang kasus campur tangan Rusia atas kemenangan Trump atas Hillary Clinton pada 2016. Meski dari penggeledahan tersebut FBI tidak memperoleh apapun, tetapi investor tetap bereaksi negatif.
Gaduh politik ini mungkin bisa panjang dan berlarut-larut, sehingga wajar bisa pelaku pasar cemas. Pasalnya bila sampai terbukti ada campur tangan asing, maka Trump berpotensi dimakzulkan karena bisa dinilai membahayakan kepentingan nasional. Pemakzulan presiden adalah puncak dari ketidakpastian politik. (aji/aji)
Lawrence 'Larry' Kudlow lagi-lagi memainkan peran penting. Sang Penasihat Ekonomi Gedung Putih ini mengatakan Presiden AS Donald Trump membuka opsi untuk membentuk koalisi internasional dalam rangka mengatasi masalah perdagangan dengan China.
"Presiden terbuka untuk itu. Beliau tidak mencari dukungan, tetapi terbuka untuk itu," kata Kudlow menjawab pertanyaan apakah Trump akan meminta bantuan kepada negara lain, seperti dikutip dari CNBC.
Namun, saga perang dagang belum bisa disebut selesai. Kini pelaku pasar menantikan pidato Presiden China X Jinping di Boao Forum pada hari ini.
Jika Xi memberi nada lunak soal perang dagang, maka masih ada harapan dan menjadi sentimen positif. Namun bila Xi ikut panas, maka bisa membuat pelaku pasar semakin grogi. Dunia menunggu respons dari sang presiden seumur hidup.
Sementara faktor yang menyebabkan laju Wall Street hari ini agak tertahan adalah penggeledahan Biro Investigasi Federal (FBI) di kantor pengacara Trump atas petunjuk dari Special Counsel, Robert Mueller. Hal yang tengah diselidiki adalah ketelibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 yang dimenangkan oleh Trump.
Penggeledahan ini berpotensi untuk memperpanjang kasus campur tangan Rusia atas kemenangan Trump atas Hillary Clinton pada 2016. Meski dari penggeledahan tersebut FBI tidak memperoleh apapun, tetapi investor tetap bereaksi negatif.
Gaduh politik ini mungkin bisa panjang dan berlarut-larut, sehingga wajar bisa pelaku pasar cemas. Pasalnya bila sampai terbukti ada campur tangan asing, maka Trump berpotensi dimakzulkan karena bisa dinilai membahayakan kepentingan nasional. Pemakzulan presiden adalah puncak dari ketidakpastian politik. (aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular