
Newsletter
Perang Dagang Mereda, Tapi Tetap Harus Waspada
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
06 April 2018 06:22

Dari New York, Wall Street kembali membawa kabar gembira. Tiga indeks utama masih melanjutkan reli, di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,99%, S&P 500 menguat 0,69%, dan Nasdaq bertambah 0,49%. Ini merupakan penguatan tiga hari beruntun setelah Wall Street seakan akrab dengan koreksi.
Kekhawatiran perang dagang yang mereda masih menjadi katalis bagi penguatan Wall Street. Saham Boeing, yang sebelumnya menjadi biang keladi koreksi, kini menjadi katalis positifnya kinerja Wall Street dengan penguatan 1,3%.
Dengan tensi perang dagang yang semakin menurun, investor di Negeri Paman Sam kini mulai bersiap menghadapi musim laporan keuangan (earnings season) yang akan segera dimulai. JPMorgan Chase dan sejumlah emiten sektor keuangan akan memulai earnings season dengan melaporkan kinerja kuartal I-2018 pekan depan.
Pelaku pasar optimistis kinerja emiten akan membaik setelah Presiden AS Donald Trump memberikan stimulus pengurangan pajak badan pada akhir tahun lalu. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba emiten di Wall Street mencapai 18,4%, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Namun sebagaimana di Indonesia, transaksi di Wall Street pun kurang semarak. Pada perdagangann hari ini, volume transaksi melibatkan 6,4 miliar unit saham. Jauh di bawah rata-rata perdagangan 20 hari terakhir yaitu 7,3 miliar unit.
Sepertinya investor masih bergerak hati-hati menunggu data angka pengangguran yang akan dirilis Jumat waktu setempat. Pada Maret, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran AS di 4%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4,1%.
Penurunan angka pengangguran (bila terjadi) kemungkinan akan melahirkan persepsi Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan leih agresif. Apabila persepsi ini muncul, maka akan menjadi tekanan buat Wall Street. (aji/aji)
Kekhawatiran perang dagang yang mereda masih menjadi katalis bagi penguatan Wall Street. Saham Boeing, yang sebelumnya menjadi biang keladi koreksi, kini menjadi katalis positifnya kinerja Wall Street dengan penguatan 1,3%.
Dengan tensi perang dagang yang semakin menurun, investor di Negeri Paman Sam kini mulai bersiap menghadapi musim laporan keuangan (earnings season) yang akan segera dimulai. JPMorgan Chase dan sejumlah emiten sektor keuangan akan memulai earnings season dengan melaporkan kinerja kuartal I-2018 pekan depan.
Pelaku pasar optimistis kinerja emiten akan membaik setelah Presiden AS Donald Trump memberikan stimulus pengurangan pajak badan pada akhir tahun lalu. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan rata-rata pertumbuhan laba emiten di Wall Street mencapai 18,4%, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Namun sebagaimana di Indonesia, transaksi di Wall Street pun kurang semarak. Pada perdagangann hari ini, volume transaksi melibatkan 6,4 miliar unit saham. Jauh di bawah rata-rata perdagangan 20 hari terakhir yaitu 7,3 miliar unit.
Sepertinya investor masih bergerak hati-hati menunggu data angka pengangguran yang akan dirilis Jumat waktu setempat. Pada Maret, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran AS di 4%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4,1%.
Penurunan angka pengangguran (bila terjadi) kemungkinan akan melahirkan persepsi Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan leih agresif. Apabila persepsi ini muncul, maka akan menjadi tekanan buat Wall Street. (aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular