Newsletter

Kemenangan Proteksionisme?

Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
08 March 2018 05:59
Proteksionisme Bisa Menang dengan Kompromi
Foto: CNBC Internasional
Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,33%, S&P 500 melemah 0,05%, tetapi Nasdaq bertambah 0,33%. 

Pelaku pasar agak kesulitan membaca sinyal kebijakan perdagangan yang akan diterapkan oleh Trump. Sarah Sanders, Juru Bicara Gedung Putih, mengatakan Trump akan menandatangani sesuatu pekan ini (kemungkinan pengenaan bea masuk impor baja dan aluminium). 

Namun kemungkinan Kanada dan Meksiko akan dikecualikan, dan bisa jadi berlaku juga untuk negara lain. Bila itu terwujud, maka proteksionisme tetap menang meski dengan kompromi.

Rencana pengenaan bea masuk baja dan aluminium yang semakin mendekati kenyataan membuat DJIA dan S&P 500 terkoreksi, tetapi adanya pengecualian bagi beberapa negara menahan koreksi tersebut tidak terlalu dalam. Investor masih menantikan detil dari kebijakan ini. 

Dari pasar komoditas, harga minyak dunia masih anjlok. Selain akibat pengunduran diri Cohn, kenaikan cadangan minyak AS juga menyebabkan harga si emas hitam terkoreksi cukup dalam. 

Selama pekan lalu, stok minyak AS bertambah 5,67 juta barel. Tidak hanya itu, produksi minyak Negeri Paman Sam pun naik 0,8% menjadi 10,37 juta barel/hari. 

Sementara itu, rilis data penciptaan lapangan kerja non-pertanian periode Februari 2018 versi ADP meningkat 235.000, lebih besar dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 195.000. Catatan tersebut tentunya akan menjadi pertimbangan The Federal Reserve/The Fed untuk memutuskan kebijakan suku bunga acuan. (aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular