Prabowo Bagi-Bagi Pantun di Hari Guru Nasional 2025

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Jumat, 28/11/2025 16:15 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/KEMDIKDASMEN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto hadir dalam puncak perayaan Hari Guru Nasional 2025, di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Dalam puncak Hari Guru Nasional ini, Prabowo menyempatkan diri memberikan sambutan. Sebelum memulai sambutannya, Prabowo ternyata sudah menyiapkan pantun untuk para guru. Dia bahkan tidak mengenalkan para menteri yang hadir di acara tersebut.


"Sudah ya para menteri dikenalkan sekali cukup ya. tapi gak papa dikenalin lagi ya gak? sudah aja yah, efisiensi. Saya langsung aja lah ke pantun," kata Prabowo.

"Pagi cerah langitnya pekat, ilmu ditanam menjadi manfaat. Guru hebat, Indonesia kuat. Generasi muda maju, bangsa kita bermartabat," paparnya.

Pantunnya disambut hangat oleh para guru yang hadir. Dia pun langsung melanjutkan ke pantun kedua.

"Jalan-jalan ke Pasar Baru, singgah sebentar membeli buku. Saya ucapkan selamat hari guru, terima kasih semoga pendidikan Indonesia semakin maju," ujarnya.

Dalam sambutannya, Prabowo membahas mengenai anggaran pendidikan. Dia menegaskan anggaran pendidikan adalah mata anggaran terbesar di dalam APBN. Oleh karena itu, anggaran pendidikan harus dikawal.

"Mata anggaran terbesar adalah pendidikan oleh undang-undang bagian pendidikan, mata anggaran pendidikan harus memenuhi minimal 20%. Kalau tidak salah APBN kita sudah lebih dari 20%. Total semua yang akan kita kerahkan," ujarnya.

Dia pun berpesan kepada kementerian hingga kepala daerah agar anggaran pendidikan ini sampai ke tujuannya.

"Jangan sampai anggaran pendidikan diselewengkan. Jangan sampai anggaran pendidikan dikorupsi," tegasnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hantu Ekonomi Ini Tumbang Era Prabowo, Ada Ancaman Lebih Besar