Prabowo Mau Bentuk Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk dewan baru, yang diberi nama Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan atau Financial Health Council.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rencana pembentukan dewan yang menjadi pelengkap Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) itu muncul setelah Prabowo mengadakan pertemuan dengan Ratu Belanda sekaligus Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) Maxima.
"Bapak Presiden meminta agar dibentuk pembentukan Dewan Nasional Terkait Kesejahteraan Keuangan ataupun Financial Health ini," ungkap Airlangga yang mendampingi Kepala Negara dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, kemarin, sebagaimana dikutip Jumat (28/11/2025).
Airlangga menjelaskan, badan baru ini akan melibatkan banyak stakeholder untuk mempersiapkan data keuangan yang bisa diakses oleh masyarakat, termasuk melakukan edukasi terkait literasi keuangan.
"Dan juga didorong untuk adanya data yang secara terbuka tidak hanya untuk perbankan tetapi untuk para consumer perbankan juga. Jadi terkait dengan knowledge termasuk juga terkait dengan adanya digital ID, knowledge sharing juga terkait dengan pendalaman di sektor asuransi," tegas Airlangga.
Literasi keuangan kata Airlangga menjadi sangat penting supaya masyarakat mampu memiliki perencanaan finansial yang sehat. Hal ini mengingat banyaknya produk pinjaman berisiko tinggi seperti pinjaman online atau pinjol.
Apalagi, tingkat inklusi keuangan di Indonesia kata dia sudah mencapai level yang cukup tinggi, yakni mencapai 92,7% dari seluruh penduduk di Indonesia. Hanya saja tingkat pengetahuan terkait keuangan baru 66,4%, meski lebih tinggi dari rata-rata negara yang tergabung dalam OCED.
"Terutama banyak program-program atau provide program yang terkait dengan pinjaman-pinjaman yang berisiko tinggi, termasuk pinjol dan yang lain, sehingga monitoring pemerintah itu menjadi penting. Nah ini hal yang tentu akan kami dorong ke depan terkait dengan Financial Health," ujarnya.
(arj/haa)[Gambas:Video CNBC]