Garap Proyek Energi Hijau, Pertamina NRE Raup Pendanaan Global
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) baru saja melakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) dengan Invest International untuk pengembangan sejumlah proyek energi terbarukan di Indonesia. Proyek tersebut mencakup hidrogen rendah emisi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan inisiatif EBT lainnya.
Adapun, penandatanganan ini berlangsung di sela-sela Renewable Energy Investment Forum and Offshore Energy Conference & Exhibition (OEEC) di Amsterdam.
Penandatanganan disaksikan secara resmi oleh Mayerfas, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, serta Wampie Libon, Director of Inclusive Green Growth di Kementerian Luar Negeri Belanda.
CEO Pertamina NRE John Anis menyatakan bahwa kerja sama ini merefleksikan meningkatnya kepercayaan global terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia. Di samping itu, penandatanganan ini merupakan langkah penting dan bentuk komitmen PNRE dalam mendorong pengembangan energi bersih berbasis potensi lokal.
"Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan EBT, dan melalui kolaborasi dengan Invest International, kami dapat mendorong proyek-proyek hijau menuju tahap yang semakin komersial dan kompetitif," ucap John, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).
Ia pun menekankan pendanaan pada tahap Front-End Engineering Design (FEED) sangat vital untuk memastikan proyek memiliki landasan teknis yang kuat dan struktur pembiayaan yang matang.
Kerja sama ini juga sejalan dengan upaya mendatangkan investor dan pendanaan dari luar negeri untuk berinvestasi dalam pengembangan EBT di Indonesia melalui kolaborasi strategis antara Pertamina, investor, dan institusi finansial global.
"Harapannya kolaborasi strategis semacam ini juga akan berkontribusi dalam pengembangan swasembada energi di Indonesia," tambahnya.
Sebagai informasi, Invest International adalah lembaga keuangan publik-swasta asal Belanda, diprakarsai oleh pemerintah Belanda bersama bank pembangunan Belanda FMO sejak 2021, untuk mendukung perusahaan Belanda yang ingin mengembangkan proyek-proyek internasional.
Lembaga ini menyediakan berbagai solusi pembiayaan: pinjaman investasi, pembiayaan ekspor, pengembangan proyek, termasuk untuk sektor seperti energi terbarukan, infrastruktur, air, agrikultur, dan sektor publik lainnya. LOI ini menegaskan komitmen Invest International dalam menyediakan fasilitas pembiayaan untuk tahap front-end engineering design (FEED).
Selanjutnya, Pertamina NRE bersama sejumlah perusahaan asal Belanda akan melaksanakan proses uji tuntas (due diligence), penyempurnaan desain teknis, serta penyusunan struktur pembiayaan agar proyek dapat melaju ke tahap pengembangan berikutnya.
Proyek-proyek ini akan dikembangkan secara kolaboratif dengan perusahaan teknologi dari Belanda, yang memiliki potensi implementasi kuat di Indonesia. Beberapa proyek membutuhkan fase percontohan (pilot) atau proof of concept sebelum memasuki tahap komersialisasi.
Karena itu, dukungan finansial dari institusi pendanaan Belanda menjadi krusial agar fase awal tersebut dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang dapat ditindaklanjuti.
Selain itu, pendanaan yang direncanakan akan berupa gabungan antara grant (hibah) dan skema "green financing" dengan bunga rendah untuk memastikan proyek memiliki landasan finansial yang kuat sambil meminimalkan beban utang di fase awal.
(ven/wia)