Boom! Kim Jong Un Tiba-Tiba Ngamuk, Korut Tembak 10 Roket Artileri
                Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan beberapa roket artileri satu jam sebelum Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengunjungi perbatasan yang memisahkannya nagara itu dari "musuhnya", Korea Selatan (Korsel). Hal ini dilaporkan militer Seoul, Selasa (4/11/2025).
Pyongyang juga menembakkan senjata serupa beberapa menit sebelum Presiden Korsel Lee Jae Myung mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pekan lalu. Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) menyebut setidaknya 10 roket artileri terdeteksi ditembakkan negeri Kim Jong Un, ke Laut Kuning.
"Senjata-senjata tersebut ditembakkan sekitar pukul 15.00 pada hari Sabtu dan sekitar pukul 16.00 pada hari Senin," kata JCS, dikutip dari AFP.
"Detail proyektil saat ini sedang dianalisis secara cermat oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS," tambahnya.
Sebelumnya, Hegseth mengunjungi perbatasan Korut dan Korsel kemarin. Ia menjadi kepala Pentagon pertama dalam delapan tahun yang melakukannya.
Ia mengunjungi Panmunjom, desa gencatan senjata simbolis tempat pasukan dari kedua Korea saling berhadapan. Ia juga menyempatkan diri singgah di Pos Observasi Ouellette yang menghadap Zona Demiliterisasi.
Hegseth dan Menteri Pertahanan Korsel Ahn Gyu-back, menegaskan kembali postur pertahanan gabungan yang kuat dan kerja sama yang erat antara kedua negara. Dalam konferensi pers Selasa ini, Hegseth bersama dengan Ahn pun mengatakan bahwa Korsel menghadapi lingkungan keamanan yang berbahaya.
"Kedua menteri sepakat untuk tetap berpandangan jernih tentang ancaman yang mereka hadapi," ujarnya.
Diketahui Korsel akan melakukan peningkatan anggaran pertahanan dengan kenaikan sebesar 8,2% dari tahun ini menjadi 66,3 triliun won. Ini merupakan yang terbesar dalam enam tahun terakhir.
Hegseth mengatakan peningkatan anggaran pertahanan ini akan mempercepat kemampuannya untuk memimpin pencegahan dan pertahanan konvensional terhadap Korut. Kunjungan Hegseth dilakukan setelah permintaan Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Kim Jong Un selama lawatannya ke Asia pekan lalu tidak mendapat tanggapan publik dari Pyongyang.
Pada hari Sabtu, Lee bertemu Xi di sela-sela KTT APEC, mendesak pemimpin China tersebut untuk membantu Seoul melanjutkan dialog dengan Korut. Lee menekankan perlunya "stabilitas" regional dan mencatat "pertukaran tingkat tinggi baru-baru ini antara China dan Korut.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Respons Resmi AS Serang Iran Bantu Israel