Geger Boneka Seks Anak-Anak 'Made in China', Menkeu Ngamuk
                Jakarta, CNBC Indonesia - Boneka seks anak-anak dari China membuat geger. Hal ini bahkan membuat Menteri Keuangan (Menkeu) marah dan mengancam peritel daring China.
Hal tersebut terjadi di Prancis. Shein, perusahaan yang berpusat di Nanjing, akhirnya memberlakukan larangan total terhadap boneka seks di pasarnya dan menangguhkan kategori produk dewasa.
Bagaimana ceritanya?
Mengutip Reuters, Selasa (4/11/2025), bermula sejak akhir pekan lalu. Badan pengawas konsumen Prancis, (DGCCRF) menemukan boneka-boneka sek tersebut dijual di Shein bersama beberapa barang pornografi lainnya seperti boneka seks dewasa, Sabtu. Merujuk surat kabar harian Prancis Le Parisien sebenarnya produk yang dimaksud adalah boneka setinggi 80 sentimeter (cm) yang sedang menggendong boneka beruang.
"Boneka tersebut disertai dengan deskripsi seksual yang eksplisit di situs web Shein," tulis DW.
Lembaga tersebut akhirnya melaporkan masalah itu kepada otoritas kehakiman. Laporan pun membuat Menkeu Prancis Roland Lescure murka.
"Batas telah dilewati," tegasnya.
"Shein dilarang berbisnis di Prancis jika insiden serupa terjadi di masa mendatang," tambahnya.
 Foto: Orang-orang memprotes penjualan boneka seks anak-anak oleh peritel fesyen cepat China, Shein, dalam sebuah konferensi di depan Bazar de l'Hotel de Ville, pusat perdagangan Le BHV Marais, menjelang pembukaan toko permanen pertama Shein di Paris, Prancis, 3 November 2025. Slogan-slogan pada plakat antara lain "Memalukan Shein!", "Shein terlibat dalam pornografi anak", dan "BHV, etalase toko Anda seharusnya tidak mengungkapkan rasa malu ini". (REUTERS/Abdul Saboor) | 
Shein akhirnya menarik boneka seks anak-anak dari pasarnya pada hari Minggu. Perusahaan tersebut mengatakan telah memberlakukan "sanksi ketat" kepada para pedagang.
"Perusahaan telah memperkuat kontrol dengan memperluas daftar hitam kata kunci untuk mencegah calon penjual menghindari aturan," kata manajemen.
"Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius," kata juru bicara Shein Prancis, Quentin Ruffat, dalam sebuah pernyataan di X.
"Jenis konten ini sama sekali tidak dapat diterima dan bertentangan dengan semua nilai yang kami junjung tinggi."
Hukum Prancis mewajibkan perusahaan untuk menghapus konten ilegal dari situs webnya dalam waktu 24 jam. Jika tidak, penyedia internet dapat diperintahkan untuk memblokir akses ke situs tersebut dan berpotensi menghapusnya dari daftar.
Shein sebelumnya telah dipaksa membayar denda di Prancis karena gagal mematuhi undang-undang cookie online, iklan palsu, informasi menyesatkan, dan gagal melaporkan keberadaan serat mikro plastik dalam produknya. Pada tahun 2025, Shein telah membayar denda sebesar US$220 juta (Rp 3,6 triliun) kepada otoritas Prancis.
Perusahaan ini telah menjadi pemimpin global dalam pakaian murah. Shein diketahui akan membuka toko fisik pertamanya di pusat kota Paris, di pasar swalayan BHV.
Â
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prancis Tuduh China Kampanye Hitam Jet Rafale di Asia, RI Target Utama
Foto: Orang-orang memprotes penjualan boneka seks anak-anak oleh peritel fesyen cepat China, Shein, dalam sebuah konferensi di depan Bazar de l'Hotel de Ville, pusat perdagangan Le BHV Marais, menjelang pembukaan toko permanen pertama Shein di Paris, Prancis, 3 November 2025. Slogan-slogan pada plakat antara lain "Memalukan Shein!", "Shein terlibat dalam pornografi anak", dan "BHV, etalase toko Anda seharusnya tidak mengungkapkan rasa malu ini". (REUTERS/Abdul Saboor)