Internasional

Lengkap 4 Halaman! Hasil Trump ke Asia: Malaysia-Jepang-Korsel-China

sef & tfa & luc & tps,  CNBC Indonesia
31 October 2025 09:04
USA-TRUMP/XI
Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah melakukan kunjungan kerja luar negeri terpanjang dalam sembilan bulan masa jabatannya. Meski, di dalam negeri, ia menghadapi kondisi ekonomi yang kompleks dan penutupan (shutdown) pemerintahan yang berkepanjangan.

Para pemimpin dunia menghujaninya dengan hadiah dan perlakuan istimewa selama lawatannya yang singkat ke tiga negara di Asia, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Puncaknya, ia pun bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, di Busan, yang sepertinya mengindikasikan adanya "gencatan senjata" perang dagang kedua negara.

Lalu apa saja lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).

Malaysia

Trump mengunjungi Malaysia sebagai negara pembuka kunjungan kenegaraan, 26 Oktober, di sela-sela KTT ASEAN. Dalam waktu enam jam mendarat di Kuala Lumpur, Trump mengumumkan perjanjian perdagangan dengan empat negara, bertemu dengan para pemimpin regional, dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, yang mengatakan tim mereka akan segera memulai pembahasan tarif

Ia pun sudah sesumbar pertemuan dengan Xi Jinping di Korsel. Berikut lengkapnya:

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Foto: Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone berfoto bersama dalam KTT ke-47 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein
Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone berfoto bersama dalam KTT ke-47 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein

1.Gencatan Senjata Kamboja-Thailand

Trump menjadi saksi dalam kesepakatan perdamaian lebih luas antara Kamboja dan Thailand. Dalam sebuah upacara di Kuala Lumpur, Trump, mengatakan bahwa perjanjian tersebut menunjukkan upaya pemerintahannya untuk mencapai perdamaian "di setiap kawasan di manapun ia bisa melakukannya".

"Pemerintahan saya segera mulai bekerja untuk mencegah konflik meningkat," kata Trump di sela-sela penandatanganan yang bertema "Delivering Peace" tersebut.

"Semua orang agak kagum bahwa kami menyelesaikannya begitu cepat."

2.Deeskalasi Perang Dagang

Di Malaysia, sebenarnya para negosiator perang dagang AS dan China bertemu. Ini untuk mencegah eskalasi lebih lanjut pasca Trump mengancam menaikkan tarif ke beijing hingga 100% karena kebijakan pembatasan mineral kritis logam tanah jarang (rare earth) China.

Para negosiator AS mengatakan pertemuan tersebut telah membangun "kerangka kerja yang sukses". Ini penting untuk memuluskan pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC di Korea Selatan (Korsel), 30 Oktober.

"Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok," kata Trump kepada para wartawan, sementara negosiator perdagangan utama Beijing, Li Chenggang, mengatakan konsensus awal telah dicapai setelah "konsultasi yang sangat intensif".

3.Perjanjian Dagang Baru dengan 4 Negara ASEAN

Dalam beberapa jam setelah mendarat di Malaysia, Trump dan Gedung Putih telah mengumumkan enam perjanjian perdagangan dengan empat negara. Beberapa di antaranya di luar dugaan, termasuk kesepakatan yang melibatkan rare earth dengan Thailand dan Malaysia, di tengah tekanan China.

Malaysia setuju untuk tidak melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting atau unsur tanah jarang ke AS. Namun keduanya tidak merinci apakah janji Malaysia berlaku untuk logam tanah jarang mentah atau olahan.

Trump juga mengumumkan kerangka kerja terperinci menuju kesepakatan perdagangan yang lebih luas dengan Kamboja dan Thailand. Sementara Gedung Putih mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan Vietnam untuk memungkinkan eksportir di kedua negara mendapatkan akses "yang belum pernah terjadi sebelumnya" ke pasar masing-masing.

"Pesan kami kepada negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa Amerika Serikat 100% bersama Anda dan kami bermaksud untuk menjadi mitra yang kuat untuk banyak generasi," kata Trump.

Dalam sebuah keterangan Gedung Putih, AS akan mempertahankan tarif sebesar 19% untuk sebagian besar ekspor dari Malaysia, Thailand, dan Kamboja, sementara tarif 20% untuk Vietnam juga akan dipertahankan. Dalam semua perjanjian, tarif tersebut dapat dihapuskan jadi 0% untuk produk-produk tertentu.

4.Pertemuan Trump dengan Presiden Brasil

Trump juga melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Malaysia. Disebut bahwa Lula akan berupaya menurunkan tarif 50% yang diberlakukan oleh Washington atas barang-barang Brasil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

Dalam sebuah unggahan di X, setelah bertemu dengan Trump, ia mengatakan tim dari kedua negara "akan segera bertemu".

Berbicara bersama Lula, Trump menyatakan keyakinannya untuk mencapai "beberapa kesepakatan yang cukup baik bagi kedua negara".

5.Timor Leste Jadi Anggota Terbaru ASEAN

Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN, Minggu. Ini setelah penantian selama 14 tahun.

Timor-Leste, negara berpenduduk 1,4 juta jiwa ini termasuk di antara negara-negara termiskin di Asia dan berharap mendapatkan keuntungan dari integrasi ekonominya yang masih berkembang. Ekonomi Timor Leste sendiri terdata US$2 miliar (Rp 33 triliun) hanya mewakili sebagian kecil dari PDB kolektif ASEAN yang mencapai US$3,8 triliun.

"Ini bukan hanya mimpi yang terwujud, tetapi juga penegasan yang kuat atas perjalanan kami," ujar Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.


Halaman 2>> Jepang

Setelah Malaysia, Trump melakukan kunjungan ke Jepang bertemu dengan PM Sanae Takaichi. Kunjungan Trump masih bagian dari rangkaian lawatan di Asia, KTT ASEAN di Malaysia dan KTT APEC di Korsel.

Kunjungan Presiden AS tersebut merupakan ujian diplomatik besar bagi Takaichi, yang baru menjabat selama seminggu. Namun trump tampak senang dengan hasil yang didapat.

Lalu apa saja yang dilakukan? Berikut rangkumannya:

1.Hadiah Nobel Perdamaian untuk Trump

Dalam kunjungan ke Jepang Takaichi tak henti-henti memuji Trump. Ia mengatakan sangat terkesan dan menyebutnya zaman emas.

"Saya sangat terkesan dan terinspirasi oleh Anda," ujar Takaichi kepada Trump saat mereka bertemu, "dikutip AFP.

"Zaman keemasan baru bagi aliansi Jepang-AS," tambahnya.

Takaichi juga mengumumkan dalam kunjungan tersebut bahwa ia akan menominasikan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan keduanya pada bulan Januari, Trump telah berulang kali menegaskan bahwa ia pantas menerima hadiah tersebut atas perannya dalam menyelesaikan berbagai konflik.

2.Diplomasi Topi Bisbol

Diplomasi Takaichi cukup menarik saat kedatangan Trump. Ia menggunakan bisbol dan topi bisbol, untuk menarik hati Trump.

Semula ia menyinggung kesukaannya dengan bisbol ke Trumo saat menjelaskan bahwa ia sedang menonton pertandingan World Series, yang juga menampilkan pemain bintang Jepang, Shohei Ohtani. Keduanya pun menandatangani topi hitam bertuliskan "Jepang kembali", yang mengingatkan pada topi kampanye Trump, "Make America Great Again".

3.Politik Daging Sapi AS

Jepang juga apik dalam mengambil hati Trump di sektor makanan. Menu makan siang pertemuan, mampu diramu secara apik oleh Tokyo, yang cermat memadukan produk AS dengan bahan-bahan Jepang.

Sebagai hidangan pembuka, para tamu disuguhi "risotto keju beras AS dengan ayam". Sementara hidangan utama adalah "steak strip New York dengan saus dan sayuran hangat dari kota Nara di Jepang selatan", kampung halaman Takaichi.

Jadi, demi Trump, Jepang tak menyajikan makanan tradisional. Tetapi dibuat khusus untuk menarik minat sosok 79 tahun itu, merujuk produk pertanian Amerika dan dukungannya bagi para petani AS, di Jepang.

4.Belanja Pertahanan Naik 2%

Trump selama bertahun-tahun mengeluh bahwa sekutu AS di Asia, termasuk Jepang, tidak cukup membelanjakan dana untuk pertahanan mereka sendiri. Ia bahkan mendesak mereka untuk membayar lebih untuk kehadiran militer AS di wilayah mereka.

Beberapa hari sebelum kedatangan Trump, Takaichi mengatakan kepada parlemen Jepang bahwa target Tokyo untuk membelanjakan 2% dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan akan tercapai tahun fiskal sekarang. Ini setahun lebih awal dari yang direncanakan.

Jepang juga telah berkomitmen untuk memperoleh kemampuan serangan balik termasuk rudal jelajah Tomahawk dari AS. Hal itu bagian dari kontrak yang ditandatangani pada Januari 2024.

5.Kesepakatan Pasokan Mineral Penting dan Tanah Jarang (rare earth)

Tokyo menandatangani kesepakatan penting dengan Washington untuk "mengamankan" pasokan mineral penting dan tanah jarang (rare earth). Berdasarkan perjanjian tersebut, AS dan Jepang akan "bersama-sama mengidentifikasi proyek-proyek yang menarik untuk mengatasi kesenjangan dalam rantai pasokan mineral penting dan tanah jarang".

Hal ini terjadi di saat AS berupaya meningkatkan akses ke mineral penting dengan China yang memperketat kontrol terhadap tanah jarang. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini secara virtual memonopoli rare earth, yang penting untuk segala hal mulai dari peralatan rumah tangga hingga mobil, energi, dan bahkan senjata.

6.Perjanjian Kerja Sama Lain

Perjanjian kerja sama lainnya ditandatangani pada hari Selasa antara Tokyo dan Washington di bidang pembuatan kapal. Sebuah sektor di mana Jepang dan negara tetangganya, Korsel juga sedang berupaya untuk menantang dominasi China.

7.Hadiah Bola Golf Emas buat Trump

Takaichi memiliki kartu AS lain yang ia simpan. Yakni hubungannya dengan mentornya, mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang dibunuh pada tahun 2022 dan menjadi dekat dengan Trump selama masa jabatan pertamanya.

Ia berterima kasih kepada Trump atas "persahabatan abadi" dengan Abe dan kemudian menghadiahkannya sebuah tongkat golf yang digunakan oleh mendiang perdana menteri tersebut. Olahraga ini merupakan hasrat bersama Trump dan Abe, dan keduanya bertemu beberapa kali di lapangan golf.

Presiden AS pun juga bertemu dengan janda politisi tersebut, Akie Abe. Tokyo juga memberikan bola golf berlapis emas ke Trump.

Hal 3>>>> Korsel

Korsel menjadi penutup perjalanan Trump. Meskipun tak menghadiri KTT APEC, sejumlah hal penting diputuskan Trump di Korsel, termasuk bertemu dengan Xi Jinping.

Lalu apa saja yang Trump dapatkan?

1.Diberi Mahkota Emas

Korsel menyambut Trump pada hari Rabu dengan replika mahkota emas dan menganugerahinya "Grand Order of Mugunghwa", penghargaan tertinggi negara itu. Kantor Presiden Korsel Lee Jae Myung mengatakan penghargaan diberikan sebagai pengakuan atas peran Trump sebagai "pembawa perdamaian" di semenanjung Korea.

Penghargaan Grand Order of Mugunghwa dinamai sesuai bunga nasional Koreel, kembang sepatu merah muda. Trump merupakan Presiden AS pertama yang menerima penghargaan tersebut.

"Saya ingin memakainya sekarang juga," kata Trump saat menerima penghargaan gemerlap tersebut.

2.Pangkas Tarif Korsel 15%

Trump resmi memangkas tarif impor Korsel menjadi 15%. Trump menyebutnya sebagai "perjanjian dagang yang penuh dan menyeluruh".

Keringanan tarif diumumkan sehari sebelum tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan pemerintah AS bagi negara-negara mitra dagang, untuk mencapai kesepakatan atau menghadapi tarif lebih tinggi. Perlu diketahui, Korsel sebelumnya terancam dikenai taris 25%.

Tarif 15% ini akan berlaku untuk mobil dan semikonduktor. Tapi baja dan aluminium tetap dikenai tarif 50%.

3.Korsel Investasi Besar di AS

Bukan hanya itu, Korsel juga berjanji akan melakukan investasi senilai US$ 350 miliar ke berbagai sektor di AS. Sekitar US$ 150 miliar akan difokuskan untuk mendukung pembangunan kapal dan kapal perang AS.

Selain itu, Korsel juga akan berkomitmen di industri mobil listrik, semikonduktor serta baterai kendaraan. Sebelumnya Trump sempat mengancam menarik pasukan AS dari Seoul.

4.Beras dan Daging Sapi

Meski demikian, Korsel tetap bisa mempertahankan tertutupnya keran impor bagi beras dan daging sapi AS. Negeri Ginseng menolak pembukaan karena dinilai dapat mengancam keberlangsungan pertani lokal.

5.Uji Coba Nuklir

Dalam kunjungan ke Korsel Trump secara mendadak memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir. Langkah ini belum pernah diambil Washington sejak lebih dari tiga dekade lalu.

Pengumuman Trump yang disampaikan melalui media sosial, sesaat sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, langsung mengguncang komunitas internasional.

"Karena negara-negara lain sedang menguji programnya, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara," tulis Trump di platform Truth Social, dikutip AFP.

6.Batal Bertemu Kim Jong Un

Trump batal bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di sela-sela perjalanannya ke Seoul. Alasan utama batalnya pertemuan tersebut karena Trump sangat sibuk, meski menyatakan mungkin dia akan kembali ke Asia untuk bertemu Kim.

"Saya punya hubungan yang baik dengan Kim Jong Un," tuturnya di dalam Air Force One menuju AS.


Halaman 4>>> Pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping

Trump memang tidak mengunjungi China. Namun Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela kunjungan keduanya di Korsel.

Pertemua berlangsung di Busan, sekitar satu jam 40 menit. Lalu apa saja hasilnya?

1. AS Pangkas Tarif Impor China 10%

Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menurunkan tarif impor dari China dari 57% menjadi 47% alias dipangkas 10%. Ia menyebut langkah ini sebagai hasil langsung dari kesepakatannya dengan Xi Jinping.

"Saya telah setuju untuk menurunkan tarif sebesar 10%. Itu langkah besar," kata Trump.

"Kami juga mengurangi tarif fentanil dari 20% menjadi 10% karena Presiden Xi berjanji akan bekerja sangat keras menghentikan aliran zat berbahaya itu," tambah Trump menekankan bahwa kebijakan baru ini akan "berlaku segera" dan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.

"Saya pikir Anda akan melihat tindakan nyata dari pihak China. Xi sangat serius dalam hal ini," ujarnya lagi menegaskan bahwa penurunan tarif bukan bentuk kelemahan.

"Kami tetap tegas, tapi kami juga tahu kapan waktunya membuka pintu," tambahnya. "Kesepakatan ini baik untuk ekonomi dunia dan bagi para pekerja Amerika."

2. China Tunda Pembatasan Ekspor Tanah Jarang

Dalam isu sumber daya strategis, Beijing setuju menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang selama satu tahun. Trump menyebut hasil ini sebagai "kemenangan besar" bagi industri teknologi dan energi bersih AS.

"China telah setuju untuk melanjutkan aliran tanah jarang, mineral kritis, dan magnet secara bebas," kata Trump di platform Truth Social.

"Ini sangat penting untuk pabrik mobil listrik, semikonduktor, dan komputer kita."

Menurutnya, langkah ini memberi waktu bagi AS untuk memperkuat rantai pasokan domestik.

"Kami akan memanfaatkan tahun ini untuk memperkuat kerja sama dengan Australia, Jepang, dan negara Asia lainnya agar tidak terlalu bergantung pada satu sumber," tegas Trump.

3. China Kembali Beli Kedelai dari AS

Trump juga mengumumkan kabar baik bagi sektor pertanian AS. Xi Jinping setuju untuk kembali membeli produk pertanian Amerika, termasuk kedelai, sorgum, dan hasil tani lain yang selama ini tertahan akibat perang dagang.

"Kami sepakat dalam banyak hal. China akan membeli kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah besar, dimulai segera," kata Trump.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan bahwa China akan membeli 12 juta ton kedelai hingga akhir tahun. Lalu 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.

"Ini kemenangan besar bagi petani kita," ujarnya kepada Fox Business.

4. Isu Nuklir Bayangi Pertemuan

Sebelum bertemu Xi, Trump membuat kejutan dengan mengumumkan rencana melanjutkan uji coba senjata nuklir AS. Ia mengatakan keputusan itu diambil untuk menjaga keseimbangan kekuatan global.

"Saya sangat tidak suka melakukannya, tapi saya tidak punya pilihan," tulis Trump di Truth Social.

"Rusia dan China telah mengembangkan sistem baru, dan Amerika Serikat tidak akan tertinggal," katanya.

Namun, ia menegaskan bahwa langkah itu tidak berkaitan langsung dengan Xi Jinping. Ini diutarakan terpisah, saat bersama wartawan di Air Force One.

"Itu tidak ada hubungannya dengan China," ujarnya ketika ditanya wartawan.

"Kami hanya memastikan Amerika tetap yang terkuat di dunia."

Trump juga menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut akan memperburuk hubungan dengan Beijing. Ia mengatakan Xi Jinping memahami posisi kami.

"Dia pemimpin yang sangat cerdas, dan dia tahu bahwa kekuatan adalah bentuk stabilitas," katanya.

5.Perang Rusia-Ukraina

Sebaliknya, kedua pemimpin menyinggung perang Rusia-Ukraina. Trump mengatakan mereka sepakat bahwa kedua belah pihak terkunci dan akan bekerja sama untuk melihat apakah AS dan China bisa membantu menyelesaikannya.

"Kami tidak membahas minyak Rusia secara spesifik, tetapi kami berbicara tentang stabilitas global. Xi tahu bahwa perang tidak baik bagi siapa pun," ujar Trump.

"Saya pikir Presiden Xi dan saya memiliki hubungan yang kuat. Kami berdua ingin melihat dunia yang makmur, bukan dunia yang berkonflik," katanya. "Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang lebih baik."

6. Sejumlah Isu Sensitif Tidak Dibahas

Meskipun banyak hal disepakati, beberapa isu strategis. Seperti Taiwan, minyak Rusia, chip, bahkan Tiktok, tidak masuk dalam agenda pembahasan.

"Taiwan tidak pernah muncul. Bahkan tidak disebut," ujar Trump.

"Kami berbicara tentang hal-hal yang lebih produktif."

Next Page
Jepang
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular