Pendapatan RI dari Sawit di 2024 Diklaim Nyaris Tembus Rp 1.000 T

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
23 October 2025 19:20
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha kelapa sawit mengungkapkan potensi pendapatan dari sektor sawit di Indonesia terbilang cukup besar hingga hampir menyentuh Rp 1.000 triliun.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) sekaligus Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga mengatakan perhitungan pendapatan sektor sawit RI di 2024 bisa mencapai US$ 61,7 miliar atau sekitar Rp 998 triliun.

"Saya hitung-hitung tahun 2024 kita punya revenue dari seluruh sawit dengan 58 juta ton, overall revenue kira-kira itu US$ 61,7 miliar. Pada saat itu kalau kita terjemahkan rupiah Rp 15.200-an itu kira-kira Rp 998 triliun," kata Sahat saat memberikan paparan di acara Workshop Jurnalis Promosi UMKM Sawit, Kamis (23/10/2025).

Bahkan hingga 5 tahun kedepan, dia memperkirakan potensi pendapatan sektor sawit Indonesia bisa mencapai US$ 124,7 miliar atau sekitar Rp 2.066 triliun. Tak hanya itu saja, produksi sawit nasional dapat meningkat hingga 98 juta ton pada 2029.

"Kita prediksi, di tahun 2029 atau 5 tahun ke depan, pendapatan sektor sawit bisa mencapai US$ 124,7 miliar, sekitar Rp 2.066," lanjutnya.

Petani Sawit. (Dok. POPSI)Foto: Petani Sawit. (Dok. POPSI)
Petani Sawit. (Dok. POPSI)

Meski begitu, untuk mencapai target tersebut, tentunya perlu perjuangan yang sangat keras. Apalagi saat ini, industri sawit di Indonesia masih mengkhawatirkan.

Sahat mengungkapkan ada beberapa cara agar pendapatan sektor sawit bisa meningkat tajam, mulai dari perbaikan tata kelola industri sawit, peranan koperasi dan UMKM, serta peningkatan kesejahteraan petani sawit.

"Kita mau bagaimana merubah objek menjadi subjek, merubah para petani kita menjadi tuan-tuan kaya raya," ujarnya.

"UMKM dan koperasi jadi titik kemajuan sawit. Bentuklah mereka dalam koperasi-koperasi sehingga dengan berbentuk koperasi tapi konotasi koperasi yang lama tidak berubah ," jelasnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Permintaan CPO Naik, Industri Sawit Fokus Genjot Produksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular