ESDM Dorong Pemasangan PLTS untuk Nelayan, Ini Tujuannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 October 2025 14:10
Pembangkit listrik tenaga surya skala besar pertama di Aden, Yaman. (REUTERS/Fawaz Salman)
Foto: Pembangkit listrik tenaga surya skala besar pertama di Aden, Yaman. (REUTERS/Fawaz Salman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kebutuhan fasilitas penyimpanan ikan milik nelayan atau cold storage.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan langkah ini menjadi bagian dari program besar pembangunan PLTS berkapasitas hingga 100 gigawatt (GW) yang tengah disiapkan pemerintah.

Menurut Eniya, target pembangunan 100 GW PLTS ini jauh lebih besar dibandingkan dengan rencana dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) saat ini yang hanya menargetkan sekitar 17 GW. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya akselerasi untuk mendorong permintaan dan memperkuat industri energi surya dalam negeri.

"Nah ini dengan adanya 100 gigawatt kita sedang berdiskusi saat ini bagaimana meng-combine RUPTL dengan target 100 giga watt ini dan menciptakan satu demand creation yang baru," ujarnya dalam acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025, dikutip Selasa (7/10/2025).

Eniya membeberkan salah satu fokus penerapan PLTS saat ini adalah pada fasilitas cold storage milik nelayan. Pasalnya, banyak nelayan di berbagai daerah membutuhkan penyimpanan, agar ikan hasil tangkapan lebih awet untuk dikirim ke lokasi yang jauh.

"Nelayan-nelayan kita sekarang ingin cold storage karena panennya banyak dan tetap ingin dijual ke tempat lain dan ini sering terkendala," katanya.

Selain itu, ia mencontohkan di salah satu daerah, terdapat nelayan yang telah memanfaatkan teknologi fotovoltaik di atap kapalnya. Dengan sistem tersebut kapal dapat beroperasi sejak pukul dua dini hari menggunakan penerangan dari baterai yang menyimpan energi.

"Jadi ternyata pada saat melaut jam 2 pagi itu sudah jalan. Penerangannya itu dia menggunakan baterai dari solar cell yang tersimpan di dalam baterai sehingga tidak boros solar katanya, tidak boros diesel," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTS Bakal Dibangun Besar-besaran Sampai 2034, ESDM Ungkap Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular