Purbaya Bilang Insentif WNI Simpan Dolar di RI Rampung Minggu Depan

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Senin, 22/09/2025 17:10 WIB
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam memberi pemaparan APBN Kita di Kantor kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, (22/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah mematangkan skema berbasis pasar (market based) yang memberikan insentif menarik bagi pemilik dana agar lebih memilih menempatkan simpanan dolar mereka di dalam negeri.

Rencana ini telah disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Merdeka, Jakarta, pada minggu lalu (19/9/2025).

Purbaya mengatakan pihaknya masih berhitung mengenai skema insentif yang akan diberikan. Dia berjanji insentif ini akan dirilis minggu depan.


"Itu masih dihitung, jadi buka itu Pak akan pakai market based approach. Tapi masih dihitung sama tim-tim, tim di saya sama tim Istana sedang dihitung. Nanti mungkin seminggu lagi sudah keluar seperti apa bentuknya," kata Purbaya, selepas APBN KITA, Senin (22/9/2025).

Dia menuturkan skema market based ini tidak akan mewajibkan pemilik dana menempatkan dolar mereka di Tanah Air.

"Nggak mewajibkan. kira-kira arahnya market based, bukan mewajibkan," katanya.

Purbaya pun mengungkapkan kebijakan ini dirilis mengingat banyaknya WNI yang memilih menaruh dolar di Singapura karena ada keuntungan tertentu.

"Kita akan menghilangkan keuntungan itu biar nggak ada lagi orang mempunyai insentif, mempunyai niat untuk naruh di sana. Kira-kira gitu," katanya.

Dalam paparan di Istana Merdeka minggu lalu, Purbaya juga menekankan pentingnya menjaga agar aliran dana yang masuk ke dalam negeri tidak keluar kembali, sehingga dapat memperkuat cadangan devisa nasional dan meningkatkan pasokan dolar bagi perbankan domestik.

Menkeu juga menjelaskan, kebutuhan pembiayaan dalam dolar untuk berbagai proyek ke depan dapat dipenuhi dari dalam negeri dengan tingkat bunga yang kompetitif.

"Kalau kita bisa jaga masuk ke sini, nggak keluar, cadangan kita akan lebih besar lagi, dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak lagi," paparnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkeu Purbaya Catat Defisit APBN Rp 321,6 T per Agustus 2025