FOTO Internasional

Potret Chaos Demo Antipemerintah, Rumah Politisi Dibakar-PM Resign

Reuters, CNBC Indonesia
Selasa, 09/09/2025 21:59 WIB

Demonstrasi Gen Z kian memanas, massa membakar ban di jalan, merusak sejumlah ruangan di kompleks parlemen, bahkan membakar rumah milik beberapa politisi.

1/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Para demonstran berdiri diatas air mancur setelah berhasil memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap kematian 19 orang pada Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, Selasa (9/9/2025). (REUTERS/Adnan Abidi)

2/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Seorang massa duduk di kursi sambil memegang monitor dan telepon yang diambil dari dalam Parlemen selama protes berlangsung. (REUTERS/Adnan Abidi)

3/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Gelombang protes ini dikenal sebagai "demonstrasi Gen Z" karena mayoritas digerakkan oleh kaum muda. Mereka menuding pemerintah gagal memberantas korupsi dan tidak mampu membuka peluang ekonomi. (REUTERS/Adnan Abidi)

4/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Kerusuhan pada Senin lalu pecah setelah pemerintah melarang penggunaan 26 aplikasi media sosial dan layanan pesan instan. Massa mencoba menyerbu parlemen, hingga aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan. Amnesty International melaporkan penggunaan peluru tajam yang menyebabkan korban jiwa. (REUTERS/Adnan Abidi)

5/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Aksi massa semakin memanas. Sejumlah orang nekat membakar ban di jalan, melempari polisi dengan batu, bahkan mengejar aparat bersenjata pentungan ke gang-gang sempit. Puncaknya, amarah massa meledak dengan membakar beberapa ruangan di kompleks parlemen. (REUTERS/Adnan Abidi)

6/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Asap hitam tebal dari api terlihat membubung tinggi, sementara banyak warga merekam kericuhan itu dengan ponsel mereka. Kekacauan bahkan mencapai level berbahaya ketika saksi mata melaporkan rumah sejumlah politisi dibakar massa, sementara media lokal menyebut sebagian menteri harus dievakuasi menggunakan helikopter militer. (REUTERS/Adnan Abidi)

7/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Terlihat beberapa massa bahkan dapat menaiki atap bagian parlemen dan mengibarkan bendera. Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa, hanya sehari setelah kerusuhan berdarah menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di ibu kota Kathmandu. (REUTERS/Adnan Abidi)

8/8 Para demonstran merayakan setelah memasuki kompleks Parlemen selama protes terhadap pembunuhan 19 orang pada hari Senin setelah protes antikorupsi yang dipicu oleh larangan media sosial, yang kemudian dicabut, selama jam malam di Kathmandu, Nepal, 9 September 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Akibat kebakaran dan kepulan asap di dekat bandara internasional Kathmandu, penerbangan dari sisi selatan terpaksa ditutup sementara. "Kedatangan pesawat dari arah selatan ditangguhkan karena jarak pandang buruk akibat asap kebakaran di sekitar bandara," kata pejabat otoritas penerbangan Gyanendra Bhul. (REUTERS/Adnan Abidi)