Bos Bapanas Beri Kabar Mengejutkan Soal Bantuan Pangan Beras, Simak!

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
04 September 2025 14:27
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)
Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal mengejutkan saat rapat dengar pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Ia menyebut kemungkinan besar tahun depan tidak ada lagi program bantuan pangan beras, kecuali usulan tambahan anggaran yang diajukannya disetujui pemerintah dan DPR.

"Tahun depan, sepertinya bantuan pangan mungkin tidak ada, yang ada adalah beras SPHP. Jadi, bantuan pangan itu sepenuhnya uang pemerintah 100%, Bu Ketua. Tapi kalau SPHP, hanya selisihnya, jadi subsidi-nya saja. Tetap bisa memberikan yang murah," kata Arief di depan Komisi IV DPR RI.

Arief menegaskan, program fasilitasi distribusi pangan tetap berjalan, tetapi dengan pola berbeda karena keterbatasan anggaran. "Fasilitasi distribusi pangan tetap ada, tapi karena anggaran kita kecil, jadi kita biasanya meminta B2B, business to business," ujarnya.

Ditemui usai rapat, Arief menjelaskan lebih rinci maksud pernyataannya. Menurut dia, ketiadaan bantuan pangan tahun depan bukan berarti program itu dihapus, melainkan karena pagu anggaran yang ada belum mengakomodasi.

"Jadi gini, dalam forum yang bagus seperti ini, kan saya sampaikan, kalau membuat perencanaan itu, anggaran harusnya kan sudah disiapkan dari sekarang untuk tahun depan. Sama kan ini kemarin, bantuan pangan dua bulan, kan baru bulan Juni kemarin. Jadi kayak unplanned, kayak nggak terencana," jelas Arief.

Ia menambahkan, sebenarnya Bapanas sudah mengusulkan tambahan anggaran untuk menutupi kebutuhan bantuan pangan tahun depan. "Saya mengajukan (tambahan anggaran). Di usulan tambahan anggaran Rp22,53 triliun itu ada bantuan pangan 6 bulan sama stabilisasi SPHP 1 tahun," kata dia.

Ketika ditanya apakah artinya masih ada peluang bantuan pangan tetap digulirkan bila tambahan anggaran disetujui, Arief menegaskan, "Iya."

Namun, untuk saat ini, ia mengakui belum ada kepastian lantaran pagu indikatif 2026 hanya sebesar Rp233,29 miliar. "Yang ada pagu indikatifnya baru Rp233,29 miliar. Rencananya sudah ada, tapi belum diketok, anggarannya belum ada. Saya kan ngusulin. Rencana programnya sudah ada," ungkapnya.

Arief juga menegaskan bahwa angka tersebut jelas tidak mencukupi untuk menopang bantuan pangan. "Iya, supaya bisa ada bantuan pangan dan SPHP di tahun depan," tegasnya.

Sebagai catatan, pagu anggaran Bapanas tahun 2026 hanya Rp233,29 miliar, terbagi untuk program ketersediaan pangan dan dukungan manajemen. Menurut Arief, jumlah itu belum cukup menopang program strategis ketahanan pangan, sehingga ia mengusulkan tambahan Rp22,53 triliun.

Tambahan anggaran itu direncanakan untuk penyaluran SPHP Rp2,05 triliun, bantuan pangan beras Rp20,46 triliun bagi 18 juta keluarga penerima manfaat, serta bantuan pangan bencana Rp17,92 miliar. Dengan tambahan tersebut, total kebutuhan anggaran Bapanas 2026 membengkak menjadi Rp22,76 triliun.

"Anggaran ini akan digunakan untuk penyaluran SPHP, bantuan pangan beras, serta bantuan bencana alam. Dengan demikian, total kebutuhan anggaran tahun 2026 menjadi Rp22,76 triliun yang terdiri atas Rp233,29 miliar SBPA (surat bersama pagu anggaran), serta Rp22,53 triliun usulan tambahan," pungkas Arief.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Soroti Bulog Kuasai Impor Beras, Begini Reaksi Bos Badan Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular